Workshop Sekolah Model

Sasaran Tahun 2017: Peningkatan Kapasitas Tim PMPS

Sebagai upaya merealisasikan Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dibutuhkan satu kegiatan yang mendukung peningkatan kapasitas Tim Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan/Sekolah. Workshop Sekolah Model dirancang sefleksibel mungkin baik dari sisi materi maupun metodenya, dengan harapan peserta tidak hanya memahami substansi materi namun juga memiliki keterampilan untuk menjalankan peran dan fungsinya dalam penerapan penjaminan mutu internal di sekolah.

Workshop Sekolah Model sasaran tahun 2017 dilaksanakan di 5 kabupaten/kota dan terbagi dalam dua angkatan, Angkatan 1 dimulai tanggal 24 sampai dengan 28 Juli 2017 meliputi Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, sedangkan Angkatan 2 dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2017 untuk Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Berorientasi meningkatkan kapasitas Tim Penjaminan Mutu Sekolah dalam mengembangan SPMI, workshop ini memiliki tujuan khusus menguatkan pemahaman peserta terhadap materi-materi SPMI secara komprehensif mencakup Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan, SPMP dan Program Sekolah Model, Standar Nasional Pendidikan, SPMI, Pemetaan Mutu Pendidikan, Perencanaan Pemenuhan Mutu, Implementasi Pemenuhan Mutu, Monev, serta Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian.

Sasaran kegiatan workshop adalah sekolah model Tahun 2017, dimana setiap sekolah mengirimkan kepala sekolah dan satu orang guru sebagai peserta. Total peserta adalah 200 (dua ratus) orang dari 5 kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Workshop Sekolah Model juga merupakan upaya peningkatan kerjasama sekaligus pemberdayaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD) sebagai pelaksana kegiatan dan pengawas yang telah mengikuti bimtek sebagai narasumber/fasilitator daerah. Pola pelaksanaan workshop sekolah model adalah 35 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep, kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan internal di satuan pendidikan. Nantinya, proses transfer materi dari narasumber/fasilitator daerah kepada peserta akan disempurnakan pada saat  pendampingan di sekolah model.

Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah model menyepakati rencana tindak lanjut dalam mengembangkan SPMI serta menuangkannya dalam bentuk rencana implementasi SPMI yang memuat kegiatan:

  1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.
  2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (Tim PMP)
  3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
  4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari analisis permasalahan sampai dengan penyusunan program sekolah
  5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yaitu kegiatan me-review untuk melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang
  6. Perbaikan proses pembelajaran mulai dari bedah dokumen perencanaan pembelajaran, supervisi dan penilaian pembelajaran
  7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pemenuhan mutu.

Sasaran Tahun 2016: Retreatment

LPMP D.I. Yogyakarta telah mengembangkan Sekolah Model Implementasi SPMI sejak tahun 2016. Sekolah Model tersebut menjadi rujukan penerapan penjaminan mutu pendidikan bagi satuan pendidikan di sekitarnya (sekolah imbas), dengan harapan terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu yang merata hingga ke seluruh satuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2017 ini, sekolah model yang telah melaksanakan SPMI pada tahun 2016 memperoleh treatment kembali dalam kegiatan workshop. Kegiatan ini dirancang untuk mereview program SPMI yang telah dijalankan oleh sekolah sekaligus memberikan penguatan dengan muatan-muatan program unggulan yang dapat meningkatkan mutu sekolah.

Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sasaran Tahun 2016 dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai tanggal 7 sampai dengan 10 Agustus 2017 bertempat di LPMP Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta workshop adalah Tim Penjaminan Mutu Sekolah yang terdiri atas kepala sekolah dan satu koordinator Tim Pelaksana Penjaminan Mutu dari 20 Sekolah Model lama.

Workshop dilaksanakan berdasarkan empat prinsip utama yaitu:

  1. Experiential learning. Kegiatan workshop bertumpu pada pengalaman peserta sehingga proses belajar tidak hanya mengandalkan narasumber tapi berangkat dari pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman yang dialami.
  2. Berfikir secara kritis dan kreatif (critico-creative thingking). Kegiatan workshop diselenggarakan dengan memasukkan metode yang memungkinkan para peserta mengembangkan pemikiran kritis yang bersifat konstruktif, kreatif dan sebanyak mungkin berangkat dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki peserta.
  3. Belajar bersama (collective learning). Kegiatan workshop dimaksudkan sebagai proses belajar bersama antara sesama peserta, maupun peserta dan fasilitator. Perbedaan gaya belajar peserta menjadi kekayaan yang dapat dimanfaatkan bersama.
  4. Dapat diterapkan (applicable) atau bersifat praktis sesuai kebutuhan peserta

Materi Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sasaran tahun 2016 mencakup konsep, kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan internal di satuan pendidikan, dengan deskripsi di bawah ini:

Dengan metode yang sama namun subtansi yang berbeda, secara esensial Workshop Sekolah Model sasaran 2017 dan 2016 akan bermuara pada terciptanya Tim PMPS yang semakin kompeten sebagai garda utama penggerak implementasi SPMI di sekolah.

Sambutan Kepala Bidang SMP Kabupaten Bantul, Mudiya, M.Si dalam acara Pembukaan Workshop Sekolah Model di Kabupaten Bantul
Sambutan dan arahan kegiatan workshop sekolah model di Kabupaten Bantul oleh Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi LPMP DIY, Dra Titi Sulistiyani, M.Pd.
Dra Titi Sulistiyani, M. Pd memberikan sambutan dalam acara pembukaan Workshop Sekolah Model 2017 di Balai Dikmen Kota Yogyakarta didampingi oleh Kepala Balai Dikmen Kota Yogyakarta.
Fasilitator daerah di Kabupaten Bantul memaparkan salah satu materi SPMI.
Diskusi peserta dengan fasda dalam workshop sekolah model di kabupaten Sleman.
Diskusi antar peserta untuk menyelesaikan tugas materi SPMI.
Acara pembukaan kegiatan di Kabupaten Kulon Progo yang dihadiri oleh Kepala Dikpora, Sumarsana, M.Si.
Pemaparan materi kebijakan kemendikbud oleh kepala seksi PMS LPMP DIY, Dra Titi Sulistiyani, M.Pd.
Tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta dalam kegiatan sekolah model SPMI, tugas tersebut di diskusikan dengan peserta lain sehingga membentuk pemahaman yang lebih luas.
Tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta dalam kegiatan sekolah model SPMI, tugas tersebut di diskusikan dengan peserta lain sehingga membentuk pemahaman yang lebih luas.
Pembukaan kegiatan workshop oleh Kepala Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan Dra Titi Sulistiyani, M.Pd sekaligus Pemaparan materi kebijakan Kemendikbud.
Dr. Arwan Rifa’i Materi SPMI menyampaikan materi SPMI di hadapan peserta workshop sekolah model sasaran tahun 2016.
Paparan Materi program unggulan sekolah sehat oleh Drs Isdarmoko, M.Pd, M.M Par.
Diskusi peserta dalam menyelesaikan tugas dari pemateri.
Kebersamaan antara peserta dan faslitator nasional dan Kepala Seksi PMS menjadi awal dalam upaya peningkatan mutu sekolah melalui program SPMI.
Kebersamaan antara peserta dan faslitator nasional dan Kepala Seksi PMS menjadi awal dalam upaya peningkatan mutu sekolah melalui program SPMI.

Artikel Lain

DIY Juara III Galasiswa Indonesia 2024 dan Dinobatkan sebagai Tim Fair Play

Jakarta – Tim sepak bola pelajar DIY berhasil meraih peringkat ketiga dalam ajang Galasiswa Indonesia …

Tim DIY Lolos ke Semifinal Gala Siswa Indonesia 2024 Usai Drama Adu Penalti

Jakarta – Tim Gala Siswa Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil melangkah ke babak semifinal …