TANDA TANGANI NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA, BPMP DIY DAN PEMDA DIY SIAP WUJUDKAN JOGJA ISTIMEWA TANPA KEKERASAN

Yogyakarta – Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY bersama dengan Gubernur DIY telah menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) sinergi peningkatan mutu pendidikan serta perlindungan dan pemenuhan hak anak. Kegiatan dilaksanakan Selasa (10/12/24) bersamaan dengan dihelatnya puncak acara peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024 di Auditorium Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Hadir pada kesempatan tersebut staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan PolitiK Pemda DIY, Dr. Sukamto, SH, MH mewakili Gubernur DIY. Prosesi penandatanganan naskah MoU tersebut disaksikan para tamu undangan yang berasal dari unsur Forkompimda DIY serta organisasi perangkat daerah yang relevan.

Dalam sambutan Gubernur DIY yang dibacakan oleh Dr. Sukamto, SH, MH, puncak acara peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024 tingkat DIY ini menjadi momen bersejarah bagi semua pihak untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui kerjasama lintas instansi, diharapkan kekerasan dapat dihilangkan dari DIY.

Gubernur juga meminta agar keluarga dan para lelaki menjadi motor penggerak sekaligus contoh dalam menghilangkan kekerasan tersebut. Kegiatan puncak acara peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk ini juga memberikan penghargaan kepada sekolah yang mengikuti lomba poster dan video edukatif.

Menurut Erlina Hidayati Sumardi, SIP, MM selaku ketua panitia kegiatan, puncak acara ini adalah rangkaian dari kegiatan 16 hari tanpa kekerasan. Salah satunya adalah penyelenggaraan lomba poster dan video edukatif bagi siswa-siswi sekolah menengah.

“Animo peserta lomba sangat luar biasa, ada 77 peserta yang mengikuti lomba dan telah dipilih 6 pemenang terbaik,” tandasnya. Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluya sangat mengapresiasi penandatanganan MoU ini.

“Ini menjadi langkah awal yang akan memuluskan pelaksanaan program prioritas pemerintah khususnya melalui Kemendikdasmen,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pencegahan dan penangan kekerasan di satuan pendidikan serta program gerakan sekolah sehat memiliki visi yang sama dengan cita-cita Pemda DIY.

“Kerjasama ini akan semakin kuat dalam menciptakan branding sekolah-sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa,” tandasnya. Acara ini juga dimeriahkan dengan sajian seni tari dan pembacaan puisi oleh Hepi Lintu Pinasti, seorang pelajar penyandang disabilitas netra.

Pada acara ini, dibacakan puisi “Suara yang Terbungkam”. Sesi akhir kegiatan juga diwarnai talkshow tentang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Artikel Lain

Mendikdasmen: Para Guru Harus Memiliki Standar Pendidikan D4 dan S-1

KULONPROGO – Guru harus memiliki standar pendidikan D4 dan S-1. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar …

REFLEKSI DAN EVALUASI PPDB

Yogyakarta – BPMP DIY menyelenggarakan Refleksi dan Evaluasi Kebijakan PPDB pada Kamis (7/11/2024) bertempat di …