
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mendorong optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Hal tersebut diungkapkan Sri Sultan dalam kegiatan Lokakarya “Cara Baru untuk Belajar” dari Google for Education di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, Senin (20/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut Sri Sultan menyampaikan peningkatan mutu pendidikan masih menjadi salah satu program prioritas untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
“Kami fokus melakukan beberapa hal, antara lain penggunaan teknologi untuk mendukung kemajuan pendidikan di DI Yogyakarta. Teknologi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dengan adanya teknologi dapat meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan, kualitas pembelajaran, efisiensi dan efektivitas tenaga pendidik serta meningkatkan lima Keterampilan Global (Global Skills), yaitu Problem Solving Skills, Collaboration Skill, Communication Skills, Critical Thinking Skills, dan Creativity Skills,” papar Sultan.
Oleh karena itu lanjut Sultan, Pemda DI Yogyakarta berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan teknologi demi kemajuan pendidikan.
Sejak tahun 2006, DIY telah meletakkan fondasi pengembangan TIK melalui program Digital Government Services (DGS) dan dilanjutkan dengan Jogja Smart Province Fase I (2019-2023) yang telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi di aspek struktur, suprastruktur dan infrastruktur.
Ke depan, pengembangan Jogja Smart Province ini juga akan mendukung upaya memajukan sektor pendidikan di DIY.
Di samping itu, Pemda DIY telah melakukan berbagai inovasi pendidikan yang memanfaatkan teknologi, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal PAUD DASMEN.
Inovasi tersebut meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, pengembangan aplikasi dan media pembelajaran berbasis TIK, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas guru, serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan.
“Kami juga bekerja sama dalam pemanfaatan PMM (platform Merdeka Mengajar), kegiatan dalam Sekolah penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah DIY, dan pemanfaatan Platform infrastruktur dari Google for Education yaitu dalam utilisasi akun guru dan akun siswa dalam domain pendidikan belajar.id,” ujarnya.
Selain itu, melalui Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dikpora DIY, kami juga telah mengembangkan Jogja Belajar Class (JB Class) dengan sasaran pendidik dan peserta didik untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. JB Class ini merupakan kelanjutan dari pengembangan program pemanfaatan TIK untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di DIY.
“Menjadi harapan kita bersama, DIY dapat menjadi daerah percontohan bagi sekolah-sekolah yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya. Sehingga kedepan, sekolah rujukan ini akan bermanfaat dalam pengembangan wujud adanya transformasi pendidikan berbasis digital dapat berlangsung,” ujar Sultan.
Ditegaskan Sultan, memajukan pendidikan di DIY menjadi tanggung jawab kita bersama. Perlu adanya komitmen dan inovasi, serta sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak.
“Pada kesempatan ini, saya berpesan kepada para Kepala Dinas Pendidikan agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan serta terus mendorong dan mendukung guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kami mendukung dan menyambut baik adanya kolaborasi seperti yang telah kita lakukan saat ini. Harapannya, langkah ini akan terus dikembangkan dan semakin banyak memberikan manfaat bagi siswa maupun tenaga pendidik,” ujar Sultan.
Sedangkan Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Husli Basrin mengungkapkan, tujuan transformasi pembelajaran digital ini adalah untuk mencapai empat tren global pendidikan di masa depan. Pertama, meningkatkan kebutuhan akan global problem solver. Kedua, membuat pembelajaran lebih personal. Ketiga, meningkatkan kemampuan pengajar. Keempat, mengevaluasi kembali kemajuan siswa.
Google, lanjut Olivia, membawa sejumlah program untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan di DI Yogyakarta.
“Tiga hal utama itu adalah kerja sama teknologi laptop bernama “Chromebook”, pemanfaatan akses teknologi pembelajaran melalui belajar.id. dan pelatihan guru dengan sertifikasi,” jelasnya.
Ditambahkan Olivia, DI Yogyakarta menempati urutan ke-12 secara nasional untuk aktivasi belajar.id dan pelatihan guru dengan sertifikasi.
“Google siap untuk berkolaborasi bersama Pemda DIY untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi demi kemajuan pendidikan di DIY. Tentu saja, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan transformasi digital di sekolah. Untuk itu, Google akan terus bekerja sama dengan para Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia dalam melatih dan mensertifikasi guru,” pungkasnya.