Menyongsong Kurikulum 2013
Perbincangan terkait penerapan kurikulum 2013 semakin hari semakin menghangat di kalangan masyarakat khususnya yang berkecimpung di dunia pendidikan, seiring dengan akan segera diterapkannya kurikulum 2013 pada bulan Juli mendatang. Mensikapi hal ini, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan Sosialisasi terkait kurikulum 2013 pada skala nasional, sedangkan di tingkat daerah sosialisasi dilakukan oleh berbagai pihak yang berwenang mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, LPMP dan P4TK. Dengan sosialisasi ini diharapkan seluruh elemen masyarakat memperoleh informasi yang jelas dan akurat terkait implementasi dan urgensi kurikulum 2013.
Sebagai gambaran umum berdasarkan peta perjalanan pelaksanaan Kurikulum 2013 diawali dengan penyelesaian desain kurikulum, dan dilanjutkan dengan penyusunan dan pengadaan buku. Setelah itu adalah pelatihan guru, sebelum akhirnya diterapkan pada tahun ajaran baru sekitar bulan Juli 2013.
Desain kurikulum 2013 boleh dikatakan telah selesai pada pekan pertama Januari 2013. Dengan mempertimbangkan berbagai hal termasuk opini yang berkembang di tengah masyarakat, Tim Kurikulum 2013 yang dikoordinasikan oleh Balitbang Kemdikbud menyepakati bahwa untuk kurikulum SD memakai pendekatan tematik-integratif dari kelas 1 sampai dengan kelas 6; sedangkan untuk kurikulum SMP dan SMP berbasis mata pelajaran. Sedangkan untuk pelaksanaannya, Tim mengambil keputusan bahwa dalam tahun 2013, Kurikulum 2013 akan diterapkan untuk kelas 1 dan kelas 4 SD, kelas 1 SMP dan kelas 1 SMA. Khusus untuk jenjang SD, pelaksanaannya tidak serempak melainkan hanya 30% dari seluruh SD se-Indonesia.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa disiapkan untuk penguatan tata kelola diantaranya : menyiapkan buku pegangan pembelajaran bagi siswa dan guru, menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disediakan dan sumber lain yang bisa dimanfaatkan, serta memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah .
Kunci keberhasilan kurikulum 2013 ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya ketersediaan buku pegangan pembelajaran bagi murid dan guru, ketersediaan buku pedoman penilaian, kesiapan guru dalam implementasi , dukungan manajemen (Kepala sekolah, Pengawas Sekolah, Administrasi Sekolah khususnya bagi SMA dan SMK), dan dukungan iklim/budaya akademik yakni keterlibatan dan kesiapan seluruh pemangku kepentingan.
Materi Sosialisasi kurikulum 2013 oleh Kepala Badan PSDMPK dan PMP di Balai kota Yogyakarta pada tanggal 23 Februari 2013 :