SMP 1 Purwosari Laksanakan Pengimbasan Program Sekolah Penggerak

Gunungkidul – SMP 1 Purwosari, dengan dukungan dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, telah melaksanakan pengimbasan praktik baik sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP). Pengimbasan tahap pertama ini diselenggarakan pada Rabu, 25 Juli 2024, bertempat di kampus SMP 1 Purwosari, dengan sasaran sekolah-sekolah menengah pertama di Kecamatan Panggang, Purwosari, dan Saptosari.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah sekitar. Narasumber utama, Sarjiyono, Kepala SMP 1 Purwosari, menyajikan materi tentang “Sekolah yang Dicita-citakan”, “Growth Mindset dan Asset Based Thinking”, serta “Pembelajaran dan Asesmen untuk Memperkuat Literasi dan Numerasi”.

Sementara itu, Winarti, guru di SMP 1 Purwosari, menyampaikan materi tentang pentingnya menciptakan sekolah yang aman, nyaman, inklusif, menyenangkan, serta menjunjung tinggi kebhinnekaan. Winarti juga mengupas penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk pengimbasan ke warga sekolah.

SMP 1 Purwosari, sebagai salah satu pelaksana PSP, berkomitmen untuk mendorong satuan pendidikan di sekitarnya dalam meningkatkan mutu dan berbagi praktik baik. Penanggungjawab kegiatan, Mustari, menjelaskan bahwa BPMP DIY telah memfasilitasi kegiatan pengimbasan untuk 37 sekolah penggerak angkatan pertama jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SLB di Gunungkidul, termasuk SMP 1 Purwosari.

“Pengimbasan 37 sekolah penggerak angkatan 1, dilaksanakan untuk 375 sekolah sasaran imbas di wilayah Gunungkidul, Bantul, dan Sleman,“ jelasnya. Tujuan dari pengimbasan PSP menurut Mustari untuk menciptakan perubahan mindset dan perilaku sumber daya manusia di satuan pendidikan yang menjadi sasaran, dengan fokus pada peningkatan hasil belajar murid secara holistik guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Target perubahan perilaku mencakup pemanfaatan rapor pendidikan dalam menetapkan fokus perbaikan layanan, memperkuat komunitas belajar dalam satuan pendidikan, menciptakan budaya kolaborasi dalam pengembangan program pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta membangun budaya refleksi dalam pengembangan dan pengelolaan program pendidikan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan sekolah-sekolah penggerak mampu menjadi katalisator untuk akselerasi transformasi satuan pendidikan menuju hasil pendidikan yang holistik, mencakup literasi, numerasi, dan karakter, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk budaya reflektif dan kolaboratif dalam perencanaan berbasis data.

Artikel Lain

DIY Juara III Galasiswa Indonesia 2024 dan Dinobatkan sebagai Tim Fair Play

Jakarta – Tim sepak bola pelajar DIY berhasil meraih peringkat ketiga dalam ajang Galasiswa Indonesia …

Tim DIY Lolos ke Semifinal Gala Siswa Indonesia 2024 Usai Drama Adu Penalti

Jakarta – Tim Gala Siswa Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil melangkah ke babak semifinal …