SMAIT Abu Bakar Wates dan SMA 1 Temon Siap Menyongsong AN dan Sulingjar 2024

Kulon Progo – Kesiapan untuk melaksanakan Asesmen Nasional (AN) dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) disampaikan oleh SMAIT Abu Bakar Wates dan SMA 1 Temon kepada Yudha Kurniawan, anggota tim monitoring dan pendampingan dari BPMP DIY. Pada pertemuan yang berlangsung Rabu (7/8/24), masing-masing kepala sekolah di ruang kerjanya menjelaskan persiapan yang telah dilakukan menyongsong AN dan Sulingjar.

BPMP DIY melaksanakan monitoring dan pendampingan persiapan AN dan Sulingjar selama 2 hari, pada Rabu dan Kamis (7-8/8/24) di 5 Kabupaten dan Kota se DIY. Koordinator kegiatan, Missa Serriawati menjelaskan bahwa pihaknya menugaskan 30 personil untuk disebar ke se seluruh DIY guna melakukan monitoring dan pendampingan AN dan Sulingjar.

Kepala SMAIT Abu Bakar Wates, Salim, menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengikuti AN dan Sulingjar. Salim beralasan, karena selain merupakan AN kebijakan Kemdikbudristek, pihaknya dapat memetik manfaat karena mengetahui pemetaan dan kesehatan sekolahnya.

“Kami dapat memotret kondisi lingkungan belajar yang ada, sekaligus data kemampuan literasi dan numerasi diketahui melalui rapor pendidikan,” ujarnya. Pihaknya menindaklanjuti hasil asesmen dengan diskusi para guru untuk membahas aspek-aspek yang perlu dibenahi.

Aspek yang perlu dibenahi ditindaklanjuti melalui rencana program peningkatan termasuk RKA-nya. “Dalam praktiknya karena ada upaya pembenahan, tentu saja di dalamnya ada perubahan pembelajaran,” ungkapnya.

Salim merasakan manfaat rapor pendidikan tahun lalu mendapatkan umpan balik termasuk kondisi lingkungan belajarnya. Memahami manfaat yang bisa diambil dari pelaksanaan AN, maka SMAIT Abu Bakar selalu berpartisipasi di dalamnya.

Guna mendorong partisipasi maksimal, maka bagi yang masuk sampel diberi pendampingan agar menjaga kesehatan agar tidak sakit pada saat pelaksanaan AN dan Sulingjar. “Persiapan khusus dalam menyongsong AN tidak ada, sebatas memberi informasi kepada anak-anak kapan akan mengikuti AN,“ tandasnya.

Kendati ditemukan kendala teknis dalam persiapan, namun menurut Salim pada saat pelaksanaan selalu lancar tidak ada masalah. “Solusinya dalam persiapan selalu koordinasi dengan proktor di Dinas Dikpora, sehingga semua teratasi sebelum pelaksanaan,“ jelasnya.

Integritas pelaksanaan AN dan Sulingjar yang pernah dilaksanakan di sekolahnya menurut Salim bagus. Pihaknya selalu berpedoman kepada POS dan pelaksanaannya didukung oleh pengawas silang. “Bahkan aplikasi AN juga sudah ada pengendalian untuk mencegah kecurangan, dengan didesain tidak bisa membuka aplikasi lain saat komputer digunakan untuk AN dan Sulingjar,“ ujarnya.

Salim menyarankan, agar validitas hasil AN lebih baik maka jumlah sample sejumlah sejian persen dari populsai siswa. “Dengan demikian sample lebih mewakili populasi yang ada, sehingga validitasnya hasilnya lebih baik,“ harapnya.

Hal senada diungkapkan Guru Bahasa Inggris SMA 1 Temon, Heni Prihastiwi. “Pihaknya mendukung AN dan Sulingjar karena bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi sekolah untuk mengetahui tingkat literasi dan numerasi dan situasi lingkungan belajarnya,“ ujarnya.

Menurut Heni, SMA 1 Temon telah memiliki komunitas belajar guru untuk menindaklanjuti hasil AN dan Sulingjar,“ ujarnya. Aktivitas komunitas belajar di SMA 1 Temon mengupas bagaimana meningkatkan mutu literasi dan numerasi.

“Para guru yang telah mengikuti workshop melakukan pengimbasan literasi dan numerasi kepada sejawat dalam komunitas belajar ini, “ jelasnya. Pada workshop selanjutnya, pihaknya fokus pada peningkatan literasi dan numerasi.

Sebagai tindaklanjut workshop, para guru berdasarkan hasil ANBK terakhir melaksanakan praktik baik dalam pembelajaran guna membenahi kemampuan literasi dan numerasi. Heni menegaskan, hasil ANBK yang muncul di rapor pendidikan dimanfaatkan SMA 1 Temon untuk sehingga berdampak adanya perubahan kualitas pembelajaran.

Maka pihaknya akan selalu mengikuti AN dan Sulingjar, termasuk di tahun 2024 ini. “Kami merasakan manfaatnya untuk mengevaluasi dan melakukan langkah peningkatan kualitas pembelajaran, sekaligus memperbaiki situasi sekolah agar lingkungan belajar semakin kondusif,“ jelasnya.

Menyongsong AN dan Sulingjar, SMA 1 Temon melakukan pendampingan bagi siswa yang masuk sampling peserta. “Kami melakukan pendampingan literasi numerasi walupun sederhana, agar siswa serius dalam mengikuti ANBK,“ tandasnya.

Bagi siswa pendampingan juga ada manfaatnya, karena mendapat pembinaan literasi dan numerasi 6 kali masing-masing 1,5 jam sehingga kompetensinya meningkat. “Intinya pendampingan untuk memotivasi siswa agar ikut serius ikut ANBK, dan mereka menyadari manfaatnya, “ tegasnya.

Kendala teknis di SMA 1 Temon masih dijumpai dalam persiapan, karena komputernya generasi lama dan jaringan internet kurang kuat. Solusi atas kendala ini menurut Heni dengan melakukan pengadaan komputer, UPS, server secara bertahap.

“Kendati penggantian pirantinya bertahap, alhamdulillah dalam pelaksanaan masalah sudah teratasi,“ katanya. Partisipasi dalam AN dan Sulingjar sejauh ini di SMA 1 Temon mencapai 100 persen, karena pimpinan mengintervensi agar semua yang wajib mengikuti, harus berpartsipasi.

“Ada anjuran moral juga, kalau siswanya mengikuti diminta mengikuti AN, maka para guru secara sadar wajib memberi contoh mengikuti sulingjar dengan bersungguh-sungguh,“ tandasnya. Heni berharap server pusat diperbaiki kapasitasnya. Dengan demikian mampu melayani ANBK se Indonesia, sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung lancar sesuai jadwal.

 

Artikel Lain

Hari Guru Nasional 2024: Guru Hebat, Indonesia Kuat

Yogyakarta – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY memperingati Hari Guru Nasional pada Senin, (25/11/2024), …

Mendikdasmen: Para Guru Harus Memiliki Standar Pendidikan D4 dan S-1

KULONPROGO – Guru harus memiliki standar pendidikan D4 dan S-1. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar …