Tidak terasa kita sudah memasuki tahun ajaran baru. Anak-anak kembali bersekolah setelah libur panjang. Ada yang masuk sekolah baru, ada yang naik kelas semua dengan semangat baru. Setelah semua persiapan sudah rapih, ada satu hal lagi yang harus disiapkan, sarapan!
Perkara sarapan sebelum sekolah ini bahkan menjadi himbauan dari Kemdikbud Ristek dalam kampanye sekolah sehat. Sekolah-sekolah di Indonesia diharapkan melaksanakan gerakan sarapan/makan bersama di sekolah setidaknya sekali dalam sepekan.
Sarapan, breakfast, the first meal of the day… Sarapan sangat diperlukan. Banyak remaja melupakan sarapan, padahal sarapan sangat berguna untuk pemenuhan asupan makan untuk sehari. Alasan tidak sempat sarapan, sakit perut setelah sarapan, nanti buang air besar (BAB) di sekolah yang sering diutarakan jika ditanya mengapa tidak sarapan
Kunci utama selain anak remaja itu sendiri adalah orangtua. Jika orangtua mempersiapkan sarapan dan anak cukup waktu sarapan, sebenarnya anak akan mau sarapan. Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah pastikan pukul berapa anak Anda tidur di malam hari. Orangtua sebaiknya tidak tidur sebelum memastikan bahwa anaknya sudah tidur.
Saat ini, permainan dalam gadget mereka sangat menarik. Pastikan gadget sudah tidak ada di tangan mereka pada saat mereka sudah di tempat tidur. Jika perlu gadget tersebut tidak ada di kamar mereka.
Tidur yang terlalu larut akan berakibat terlambat bangun, akhirnya tidak ada waktu untuk sarapan. Bangunkan anak saat subuh, sehingga bisa lebih awal selesai sarapan. Dengan demikian, bagi anak yang pencernaannya langsung bereaksi, masih ada waktu untuk BAB sebelum berangkat sekolah.
Kebutuhan akan nutrisi pada masa tumbuh kembang sangat penting diperhatikan. Asupan makan dengan kandungan karbohidrat yang cukup akan meningkatkan gula darah dan secara perlahan akan dipakai oleh tubuh menjadi energi jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
Dengan sarapan anak akan lebih siap menghadapi hari yang sibuk. Sarapan yang baik akan meningkatkan performance, mudah memecahkan masalah, senang berteman, dan menurunkan risiko terjadinya kecelakaan.
Jika anak cukup sarapan di pagi hari, otaknya akan siap menerima semua pelajaran yang masuk. Tidak perlu tambahan les atau bimbel, waktu untuk les dapat dipakai untuk aktivitas fisik yang lain seperti latihan olahraga dan menari. Aktivitas fisik yang cukup ini akan membuat anak mempunyai postur tubuh yang tinggi kelak di masa remaja.
Menurut penelitian anak yang sarapan setiap pagi meraih skor tes memori, tes penyelesaian masalah dan prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak sarapan. Anak yang tidak sarapan juga cenderung jajan lebih banyak, makan tidak teratur. snacking berlebihan yang kelak di kemudian hari berpotensi menjadi anak yang mengalami berat badan lebih atau obesitas.
Buatlah menu yang bervariasi yang mudah membuatnya, sesuaikan dengan selera anak, biasakan anak menghabiskan sarapannya. Jangan mulai hari dengan membeli sarapan, pastikan sarapan adalah makanan yang dibuat di rumah. Makanan yang dibuat baru cita rasanya lebih enak.
Tulisan dari: dr. Dermawan C. Nadeak, Sp.GK / RS St. Carolus