Refleksi Untuk Meningkatkan Kualitas IKM pada Tahun Ajaran 2024/2025 di DIY

Yogyakarta – BPMP DIY menyelenggarakan kegiatan Refleksi Tahap 1 atas Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Tahun Ajaran 2023/2024. Kegiatan berlangsung pada Selasa, (25/6/2024) di Grand Keisha Hotel Yogyakarta, dan dibuka secara resmi oleh Kasubbag Umum Retno Wijayanti.

Dalam sambutannya, Retno mengingatkan kembali tujuan kebijakan merdeka sebagai upaya mewujudkan sekolah yg dicita-citakan. “Kita mendambakan semua sekolah mampu menumbuhkan kompetensi dan karakter peserta didik dan menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada siswa,“ ujarnya.

Melalui kurikulum merdeka ini, Kemdikbudristek dalam kebijakan merdeka belajar mendorong akselerasi transformasi satuan pendidikan menuju sekolah impian.  Maka Retno mengajak semua pemangku kepentingan pendidikan menjalin sinergi, kolaborasi dan gotong royong dalam mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Forum refleksi ini digagas BPMP DIY sebagai ajang untuk berdiskusi terkait praktik baik implementasi kurikulum merdeka sekaligus menjaring permasalahan yang dihadapi sekolah di lapangan. Katimja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran, Mahmuddin, mengungkapkan untuk mencapai tujuannya secara efektif maka kegiatan ini melibatkan elemen-elemen pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

“Penanggungjawab IKM Dinas Pendidikan, perwakilan pendidik dan Kepala Sekolah, unsur

Penilik/Pengawas semua dilibatkan dalam refleksi, untuk memperoleh data kualitatif baik berupa praktik baik maupun kendala-kendala pengimplementasiannya,“ jelasnya. Berdasarkan hasil refleksi, menurut Mahmuddin akan ditindaklanjuti BPMP DIY dengan kegiatan pendampingan kepada satuan pendidikan guna meningkatkan kualitas implementasi kurikulum merdeka pada Tahun Ajaran 2024/2025.

Mahmuddin menambahkan, dalam proses refleksi kembali dilihat pencapaian yang telah dilakukan satuan pendidikan, serta hal-hal yang perlu ditingkatkan dari berbagai aspek dalam IKM. “Refleksi bukan dilakukan untuk penilaian kekurangan saja, tetapi justru mengapresiasi keberhasilan yang dapat menjadi inspirasi,“ tandasnya.

Setiap keberhasilan besar atau kecil yang sudah dilakukan satuan pendidikan menjadi praktik baik yang dapat ditiru. “Semangatnya bekerja bersama dalam kebaikan, sehingga masalah yang muncul dalam IKM menjadi tantangan untuk didiskusikan menghasilkan solusi yang tepat,“ tandasnya.

Artikel Lain

DIY Juara III Galasiswa Indonesia 2024 dan Dinobatkan sebagai Tim Fair Play

Jakarta – Tim sepak bola pelajar DIY berhasil meraih peringkat ketiga dalam ajang Galasiswa Indonesia …

Tim DIY Lolos ke Semifinal Gala Siswa Indonesia 2024 Usai Drama Adu Penalti

Jakarta – Tim Gala Siswa Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil melangkah ke babak semifinal …