BPMP DIY melaksanakan kegiatan Koordinasi Percepatan Transformasi Satuan Pendidikan Sekolah Pelaksana PSP dengan PMO Daerah Angkatan 2, Rabu (8/05/24) di Loman Hotel Park Yogyakarta. Menurut penanggungjawab kegiatan Mustari, koordinasi ini diikuti oleh Tim PMO PSP dari Disdik/Dikpora Kab/Kota se-DIY, Pengawas Pembina/Pendamping PSP Angkatan 1, Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 2 dan 3 jenjang SD dan SMP, BBGP DIY, serta BPMP DIY.
“Tujuan kegiatan ini untuk melihat progres satuan pendidikan pelaksana PSP melalui capaian pada rapor pendidikan”, jelasnya. Pada kegiatan ini dirancang strategi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilakukan oleh pendamping baik unsur pengawas pembina maupun fasilitator sekolah penggerak.
”Program Sekolah Penggerak untuk mewujudkan transformasi satuan pendidikan menuju sekolah yang yang aman, nyaman, insklusif, memiliki budaya refleksi dan berbagi, serta membuat rencana berbasis dengan data” ujarnya. Mustari berharap satuan pendidikan pelaksanan PSP mampu mempercepat transformasi, salah satunya dengan memanfaatkan Rapor Pendidkan tahun 2024.
Ketua Tim Kerja Inovasi dan Transformasi BPMP DIY, Mahmudin, saat membuka kegiatan memuji kinerja tim PMO Daerah dan berbangga dengan apa yang telah dicapai. “Kita bisa berbangga karena dapat mengantarkan satuan pendidikan yang terpilih menjadi pelaksana program sekolah penggerak,” ujarnya.
Lebih lanjut Mahmuddin mengajak tim PMO untuk terus berkontribusi, agar sekolah penggeraknya bisa menjadi sekolah yang dicita-citakan. Pada kegiatan ini juga disampaikan informasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka oleh Frida Nurcahyani.
Frida menjelaskan tentang informasi seputar Festival Kurikulum Merdeka tingkat nasional, dan batas akhir pendaftaran IKM jalur Mandiri. Kegiatan menghadirkan Narasumber Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Drs. Ery Widaryana, M.M dan unsur BPMP DIY.
Materi yang dikupas meliputi, praktek baik yang telah dilakukan di sekolah, transformasi sekolah penggerak menjadi sekolah yang dicita-citakan, serta analisis rapor pendidikan. Peserta dibagi menjadi beberapa kelas sesuai jenjang, selanjutnya bekerja dalam tim menyusun dokumen rencana dan strategi tindak lanjut pendampingan percepatan transformasi pendidikan pelaksana PSP.