Perubahan dan dinamika kebijakan pendidikan dalam semangat Merdeka Belajar adalah hal yang sudah semestinya direspon dengan komitmen dan keberanian untuk berubah kearah yang lebih baik dari UPT di daerah. Oleh karenanya sebagai salah satu upaya menguatkan perannya dalam pendampingan PSP, BPMP Prov. DIY melaksanakan IHT dengan fokus pada peningkatan kapasitasnya dalam mengawal advokasi kebijakan pendidikan kepada pemerintah daerah. Kegiatan IHT berlangsung sehari penuh, pada tanggal 24 Oktober 2022 diikuti 92 ASN terdiri dari pimpinan dan staf bertempat di BPMP Prov. DIY. Kegiatan ini juga merupakan pengimbasan dari Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas SDM UPT Pauddikdasmen regional 3 di Manado tanggal 5-8 Oktober 2022 dan region 4 di Tangerang tanggal 18-21 Oktober 2022, yang diselenggarakan oleh Direktorat SD Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen.
Kepala BPMP Prov. DIY, Drs. Eko Sumardi, M.Pd membuka kegiatan secara resmi dan mengungkapkan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini sebagai pemantik penguatan kapasitas diri dan lembaga dalam menjalankan tupoksinya khususnya dalam advokasi pada pemerintah daerah. Mempertimbangkan manfaatnya, Pak Eko memandang perlunya kegiatan IHT dilakukan secara rutin seminggu sekali, mengusung materi yang lebih luas dan beragam, dengan tujuan agar semua warga BPMP Prov. DIY mengetahui, menguasai dan mampu melaksanakan tugas sesuai dinamika yang ada.
Kegiatan IHT kali ini berisi materi-materi yang bersifat manajerial, problem solving dan motivatif, yaitu Manajemen Perubahan, Pendampingan Konsultatif Asimetris, Social Type, Power Map, dan Trust Advisor dan Structure Thinking yang disampaikan dan dipandu oleh tim narasumber terdiri dari pejabat struktural, konsultan dan widyaprada. Pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan IHT adalah penyampaian materi, diskusi, quiz and games dan kerja kelompok. Peserta dibagi dalam enam kelompok sesuai jumlah pemda prov/kabupaten/kota di DIY, setiap kelompok terdiri dari unsur Widyaprada, Pokja dan Subbag Umum. Berbekal materi yang telah didapatkan, setiap kelompok diminta melakukan roleplay advokasi mulai dari menyusun power map sampai menentukan strategi yang dipilih dalam mengawal advokasi kepada pemda. Yang menarik, roleplay advokasi ternyata berlangsung seru dan meriah, peserta merasa tertantang menyusun power map berdasarkan social style sasaran advokasi serta menemukan strategi-strategi yang paling tepat agar advokasi menjadi efektif.
Melalui kegiatan IHT ini, diharapkan pimpinan dan staf BPMP Prov. DIY memiliki kapasitas sebagai trusted advisor yang mampu membawa visi dan misi pendidikan di daerahnya.