Merunut pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013, wajib hukumnya bagi setiap Satuan Pendidikan tanpa kecuali untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan, dengan muara untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Agar dapat berjalan maksimal, langkah tersebut harus didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya – dan dalam koridor inilah, LPMP berperan secara strategis.
Sejak tahun 2016, LPMP telah melaksanakan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Program baru ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat menjadi barometer bagi satuan pendidikan lain. Nantinya, dari pelaksanaan program ini sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai SNP dan, yang terpenting, sekolah memiliki budaya mutu.
Mengawali dengan rintisan 20 sekolah yang mewakili 4 jenjang pendidikan di 5 kabupaten/kota di D.I. Yogyakarta) pada tahun 2016, tahun ini sasaran Sekolah Model berkembang dengan tambahan 80 sekolah. Sekolah – sekolah ini terpilih dan ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria, mencakup komitmen dan kapabilitas sekolah dalam penerapan penjaminan mutu.
Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ini merupakan serangkaian langkah-langkah yang berurutan, terpadu dan holistik mulai dari :
- Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan,
- Verifikasi Sekolah Model,
- Bimtek Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
- Bimtek Fasilitator Daerah,
- Pendampingan dan Monev Sekolah Model (pada tahap ini Sekolah Model mengimplementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal),
- Workshop Sekolah Model,
- Bimtek SPMI bagi Sekolah Imbas (Sekolah Imbas terdiri dari 5 sekolah terdekat dari Sekolah Model),
- Potret Sekolah Model, dan
- Diseminasi Hasil
Diawali pada medio Maret 2017, sampai awal Oktober ini telah terselesaikan sampai dengan tahapan Workshop Sekolah Model (in service 2), di tengah – tengah tahapan pendampingan dan monev ke sekolah model yang masih menyisakan dua kali kegiatan lapangan.
Langkah – langkah ini tergambarkan secara runtut dalam desain berikut: