Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)- Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan pada Jumat (17/11/2023) di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta. Tujuan program ini agar anak-anak PAUD yang akan masuk SD memperoleh layanan pembelajaran yang menyenangkan.
Melalui program ini diharapkan dapat mendorong kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta yang semakin baik. Menurut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, pendidikan di Kota Yogyakarta sudah melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan pada saat transisi PAUD-SD dengan prinsip bermain sambil belajar.
Singgih menyebutkan peluncuran program transisi PAUD-SD itu untuk melanjutkan yang sudah diterapkan selama ini. “Sekarang ini istilahnya kepyakane (peresmiannya) saja, sebagai cara kita mengingatkan bahwa transisi dari PAUD ke SD harus menyenangkan, tidak boleh dibebani terlalu banyak pada anak,” ungkap Singgih.
Pihaknya menegaskan, di Kota Yogyakarta tidak ada SD yang menerapkan tes masuk dengan calistung. Apabila ada, hanya digunakan untuk pertimbangkan pengelompokan peserta didik sehingga proses belajar mengajar di sekolah lebih efektif. Persyaratan masuk SD tetap berdasarkan pada usia.
Menurut Singgih, pembelajaran abad 21 meliputi critical learning atau belajar kritis, creative learning belajar kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Anak-anak diajak untuk belajar berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
Namun pihaknya mengingatkan pada PAUD dan transisi masuk SD, dosis pembelajaran tersebut tidak boleh terlalu tinggi. Singgih menghimbau para guru menekankan pembelajaran komunikasi pada anak-anak agar berani dan percaya diri saat berbicara.
“Semoga ini akan mengingatkan dan memperkuat kita untuk membuat kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta semakin baik,” imbuh Singgih. Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menegaskan pada transisi PAUD-SD anak-anak harus terlayani dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, tanpa terbebani oleh hal-hal di luar kemampuanya.
“Peluncuran program transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini merupakan bentuk komitmen dari Pemkot Yogya untuk menyukseskan program pemerintah merdeka belajar,” papar Budi. Dia menjelaskan dalam program transisi PAUD-SD yang menyenangkan, tidak boleh melaksanakan tes calistung pada seleksi masuk SD.
Guru menurut Budi harus melakukan evaluasi terhadap potensi dan kemampuan anak serta memberikan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan disesuaikan dengan kemampuan anak. Budi menegaskan untuk masuk jenjang SD negeri dan swasta di Kota Yogyakarta tidak ada tes calistung.
Hal itu sesuai Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. “Apabila di SD swasta ada (calistung) hanya untuk penjajakan dan tidak menentukan diterima tidaknya anak di SD itu ,” ujar Budi. (yudha/bpmp)
Sumber :
warta.jogjakota.go.id