Bertempat di SMP Muhamadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Sekolah di wakili SDN Wonosari 1, SMP Muhamadiyah Al Mujahidin, dan SMAN 1 Wonosari sebagai Sekolah Penggerak, menyatakan siap melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka dan menggunakan Platform Kurikulum Merdeka untuk belajar dan mengembangkan diri.
Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, S.Pd., M.M., Kepala Balai Dikmen Gunungkidul Dwi Agus Muchdiharto, S.H, M.A, dan Kepala BPMP Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Eko Sumardi, M.Pd., pada Kunjungan Kerja BPMP DIY, Selasa 19 Juli 2022.
Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, Dr. (Cand) Agus Suroyo, M.Pd.I. mendukung penuh Implementasi Kurikulum Merdeka dan telah pula memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Ada beberapa hal penting yang telah diimpelementasikan, yaitu: menggunakan paradigma pembelajaran baru, menyusun KOSP, melakukan pembelajaran berdiferensiasi, membentuk komunitas pembelajaran, dan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila , tema yang diambil adalah kewirausahaan, perubahan iklim, dan Kebhinekaan. Untuk melakukan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan dengan sistem blok, yakni 20 persen dari jumlah jam belajar.
Untuk IKM di tingkat SMA, Kepala Balai Dikmen Kabupaten Gunungkidul, Dwi Agus Muchdiharto, S.H, M.A menyatakan kondisi IKM tingkat SMA sudah berjalan. Dari 24 SMA di Gunungkidul, 6 SMA mengikuti PSP Angkatan 1 dan 3 SMA ikut PSP Angkatan 2. Sekolah lain juga telah mendaftar IKM dan sudah menyelenggarakan rapat kerja dengan komite terkait implementasi kurikulum merdeka .Di Gunungkidul ada 46 SMK, 7 diantaranya juga sudah mengikuti Program SMK Pusat Keunggulan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPMP DIY., Drs. Eko Sumardi, M.Pd, bahwa BPMP siap mendampingi pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka. Diharapkan setiap satuan pendidikan secara mandiri siap utk melaksanakan kurikulum merdeka (di samping kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat yang saat ini masih dijalankan).
Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan lebih praktis utk dilaksanakan. Mengajak guru untuk saling belajar dan berbagi bertujuan peningkatan kompetensi diri. Kurikulum Merdeka merupakan solusi utk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemulihan pembelajaran. Guru harus segera mengakses dan mempelajari platform platform merdeka mengajar.
Guru dan sekolah diharapkan mampu merumuskan assesmen, pembelajaran terdiferiensi, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) serta pengembangan penguatan profil pelajar Pancasila. BPMP siap berbagi dan membackup pelaksanaan IKM dengan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan. Diharapkan guru segera mengaktifkan dan mempelajari Platform Merdeka Mengajar. Bersama dengan komunitas belajar aktif saling belajar.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa atas nama Pemerintah Daerah Gunungkidul dan Dinas Pendidikan Gunungkidul mengucapkan terimakasih Kemendikbudristek dalam hal ini BPMP DIY, atas pendampingan yang telah dilakukan.
Gunungkidul memang tidak mewajibkan Satuan Pendidikan melaksanakan IKM namun mendorong agar mereka ikut mengimplementasikan IKM. Namun pada dasarkan Gunungkidul siap melaksanakan dan mendampingi pelaksanakan kurikulum merdeka. Terkait satuan pendidikan di Gunungkidul masih ada 11 sekolah yg perlu digerakkan menuju kurikulum merdeka.
Dinas Pendidikan Gunungkidul mengharapkan BPMP bekerja sama menggerakan guru-guru dalam kegiatan diklat penguatan kompetensi . Dinas siap mendampingi Satuan Pendidikan bekerja bersama sama meningkatkan mutu pendidikan daerah.
Pada kesempatan ini, dari Sekolah yang hadir juga melakukan pengisian Survey Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada PAUD, Kelas 1/4/7/10 dipandu oleh Dr. Arwan Rifai, S.Si, M.Pd, kunjungan kelas VII dan testimoni implementasi kurikulum merdeka oleh Kepala Dinas pendidikan, Kepala Balai Dikmen Kab. Gunungkidul, Kepala Sekolah dan Guru yang hadir. ™