Nadiem Makarim: “Sosialisasikan Lagu Anak Sebagai Materi Ajar Kurikulum Merdeka!”

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim mengingatkan bahwa anak-anak harus mendengarkan lagu-lagu yang sesuai dengan usianya sejak dari rumah, ketika berada di sekolah, serta saat berada di lingkungan masyarakat. Dalam hal itu, orang tua, guru, dan media massa turut memainkan peranan penting untuk mewujudkannya.

Seluruh elemen baik orang tua, guru,dan media massa, menurut Nadiem harus menguatkan komitmen dan gotong royong untuk memajukan ekosistem lagu anak di Indonesia. Oleh karena itu Kemendikbudristek dalam rangka Hari Musik Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Maret mendorong penampilan lagu-lagu anak melalui program “Kila” (Kita Cinta Lagu Anak).

Kila merupakan program lomba menyanyi yang diikuti anak-anak usia 5 hingga 13 tahun ini. Program yang diinisiasi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud Ristek itu, telah dimulai sejak tahun 2020. Kila telah melahirkan para penyanyi muda yang khusus membawakan lagu anak-anak. Selain itu, Kila juga telah melibatkan para musisi dan seniman musik Indonesia dalam penciptaan aransemen dan pembuatan lagu anak.

Program Kila juga menambah koleksi lagu anak dengan tema beragam. Oleh karena itu Nadiem Makarim menekankan pentingnya menyosialisasikan lagu-lagu anak yang dihasilkan program Kila untuk dapat digunakan sebagai materi ajar. Mendikbud Ristek mengajak semua pihak agar memanfaatkan lagu-lagu dan video klip yang telah dihasilkan dari program Kila. Kepada guru-guru, sekolah-sekolah Nadiem berharap agar bisa memanfaatkannya sebagai materi ajar dalam Kurikulum Merdeka.

Nadiem juga mengingatkan perlunya upaya mengembangkan ekosistem lagu anak untuk meningkatkan manfaatnya sebagai media edukasi, khususnya dalam pendidikan nilai budi pekerti dan penguatan profil pelajar Pancasila. Kunci keberhasilan penguatan ekosistem lagu anak menurut Nadiem adalah gotong royong. Artinya penguatan ekosistem lagu anak harus menjadi gerakan yang diupayakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelaku seni dan budaya, orang tua, guru, sampai masyarakat luas.

Nadiem-pun optimis melalui penguatan pada manajemen talenta, peningkatan kualitas lagu anak, dan perluasan pemanfaatan lagu anak, maka ekosistem lagu anak Indonesia akan semakin menguat. Pada momentum Hari Musik Indonesia 9 Maret 2023, Mendikbud Ristek juga mengajak masyarakat dan semua pihak untuk terus bergerak dengan serentak dalam mewujudkan Merdeka Belajar dan berbudaya. (yudha/BPMP)

Artikel Lain

DIY Juara III Galasiswa Indonesia 2024 dan Dinobatkan sebagai Tim Fair Play

Jakarta – Tim sepak bola pelajar DIY berhasil meraih peringkat ketiga dalam ajang Galasiswa Indonesia …

Tim DIY Lolos ke Semifinal Gala Siswa Indonesia 2024 Usai Drama Adu Penalti

Jakarta – Tim Gala Siswa Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil melangkah ke babak semifinal …