Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) telah meluncurkan Kampanye Sekolah Sehat dengan fokus utama sehat bergizi, sehat fisik dan sehat imunisasi. Salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya sekolah sehat, perlu menjadikan program sekolah sehat ini menjadi sebuah gerakan yaitu gerakan sekolah sehat yang melibatkan semua pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, daerah maupun tingkat satuan pendidikan.
Dalam rangka menyukseskan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk meningkatkan koordinasi serta kolaborsi dengan pemerintah daerah, BPMP D.I.Yogyakarta selaku UPT Kemendikbudristek yang ditugaskan untuk mengawal KSS di Provinsi D.I.Yogyakarta melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Rakor Gerakan Sekolah Sehat pada hari Senin 19 Juni 2023. Kegiatan ini sekaligus sebagai tindak lanjut Surat Edaran yang telah diterbitkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek Nomor 447/C/HK.04.01/2023 tentang Kampanye Sekolah sehat (KSS) dan Pedoman Kampanye Sekolah Sehat.
Kegiatan dibuka oleh Kepala BPMP D.I.Yogyakarta, Drs. Eko Sumardi, M.Pd. Dalam sambutannya, Kepala BPMP D.I.Yogyakarta menekankan pentingnya gerakan atau sekolah sehat di satuan pendidikan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter. Kegiatan ini mengundang Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/ Provinsi di D.I.Yogyakarta.
Adapun narasumber pada kegiatan rakor ini yaitu Minhajul Ngabidin,S.Pd, M.Si. sebagai narasumber pusat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Nuriyyatul Maziyyah, M.S.E. dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi D.I.Yogyakarta, dr. Prahesti Fajarwati, MPH. dari Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta, dan Legiman, S.Pd., M.Pd. selaku Widyaprada serta PIC Gerakan Sekolah Sehat di BPMP D.I.Yogyakarta.
Narasumber dalam kegiatan ini memaparkan bahwa gerakan sekolah sehat dapat dilakukan melalui kegiatan 3S, yaitu sehat gizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Implementasi kegiatan 3S dapat dilakukan dengan kegiatan yang sederhana, berkesinambungan, dan menjadi kebiasaan yang berdampak luas, seperti pembiasaan minum air putih di satuan pendidikan, sarapan sehat seminggu sekali, melakukan senam kesegaran jasmani (SKJ) atau senam kreasi lainnya seminggu sekali, melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran, memberikan dukungan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan lain-lain. Keberhasilan kegiatan ini sangat dipengaruhi oleh komitmen dari seluruh pihak yang terlibat dalam mengupayakan keberhasilan keseluruhan proses kegiatan ini sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing. (SAE/PTakolSP)