LPMP DIY menyelenggarakan kegiatan Diseminasi dan Evaluasi Hasil Supervisi selama 2 hari pada Senin sd Selasa, 21 dan 22 Desember 2020. Agenda kegiatan ini berupa pemaparan dan evaluasi hasil supervisi kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di masa pandemik.
Supervisi dilakukan dengan moda daring dan tatap muka dengan menggandeng pengawas sekolah sebagai pelaksananya. Untuk mengetahui efektivitas supervisi, LPMP DIY juga melakukan monitoring pra dan pasca kegiatan supervisi. Hasil dari monitoring dan supervisi kemudian dianalisis untuk didiseminasikan saat kegiatan Diseminasi dan Evaluasi Hasil Supervisi.
Hadir pada kegiatan ini Pejabat Struktural Dinas Pendidikan dan Balai Pendidikan Menengah baik di provinsi DIY maupun Kabupaten/Kota, Badan Akreditasi Nasional Provinsi D.I. Yogyakarta, Dewan Pendidikan Provinsi D.I. Yogyakarta, MKKS dan KKKS LPMP D.I. Yogyakarta serta stake holder pendidikan lainnya dari 5 kabupaten/kota di wilayah D.I. Yogyakarta.
Saat membuka kegiatan, kepala Dinas Dikpora D.I. Yogyakarta, Didik Wardaya, S.E., M.M. menuturkan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di D.I. Yogyakarta tetaplah menjadi pertimbangan pemerintah daerah. Pelaksanaan PJJ di DIY juga menjadi salah satu yang terbaik di tingkat nasional karena wilayah DIY yang kecil serta beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan oleh Pemda DIY. Namun demikian, perlu disusun perencanaan yang matang untuk mulai membuka kelas supaya perkembangan psikososial anak tetap terjaga. PTM harus dilaksanakan dengan persiapan yang betul-betul matang dan dimulai dari jenjang yang lebih tinggi terlebih dahulu baru diikuti oleh jenjang di bawahnya.
Minhajul Ngabidin, S.Pd., M.Si., kepala LPMP DIY, pada kesempatan ini juga menambahkan bahwa PTM suatu saat pasti akan dimulai, jadi harus disiapkan strateginya, mungkin dengan cara blended antara Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) dan tatap muka. Diharapkan semua pihak saling memberikan dukungan dan bersinergi agar sekolah tidak merasa sendiri dan paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.
Sementara itu, Prof. Danishwara, ketua Dewan Pendidikan DIY, menekankan bahwa PTM berkaitan dengan aspek kesehatan dan keselamatan, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam membuka sekolah. Danishwara manambahkan bahwa alangkah baiknya apabila saat ini lebih berfokus pada peningkatan kualitas PJJ terlebih dahulu.
Kegiatan diisi dengan presentasi hasil analisis oleh pengawas yang memaparkan bahwa sejumlah 49% sekolah di DIY seluruh jenjang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, 37% sekolah siap dengan catatan perlu memperbaiki beberapa sarana dan prasarana yang ada, dan 14% sekolah belum siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi dan diskusi penyusunan rekomendasi oleh seluruh peserta kegiatan. Hasil diskusi dan evaluasi berupa rekomendasi perubahan budaya perilaku di sekolah dan pengawasan penerapan protokol kesehatan oleh Dinas Pendidikan/Balai Dikmen serta jajaran kesehatan terkait. (Missa/PMS/2020)