Menuju Perkantoran Yang Berwawasan Energi
Energi mempunyai peran yang penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan. Sampai saat ini sebagian besar kebutuhan energi masih bersumber pada energi fosil yaitu minyak bumi, gas alam dan batu bara. Di masa lalu sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa ketersediaan sumber daya tersebut cukup berlimpah. Namun menyadari semakin menipisnya ketersediaan energi fosil tersebut sekarang ini kebijakan energi nasional lebih diarahkan pada penghematan energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Saat ini pengembangan Energi Baru Terbarukan mengacu pada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya:
- Mengembangkan Biomassa yaitu pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi.
- Mengembangkan Energi Angin mencakup pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi maupun air bersih rumah tangga).
- Mengembangkan Energi Surya mencakup pemanfaatan PLTS di pedesaan dan perkotaan dengan memaksimalkan keterlibatan swasta.
- Mengembangkan Energi Mikrohidro yaitu mengintegrasikan program pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan memaksimalkan potensi saluran irigasi.
Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., penerima Award Persatuan Insinyur Indonesia tahun 2007 memaparkan bahwa hampir 40% energi yang diperlukan pada sebuah gedung perkantoran adalah untuk Air Conditioning (AC). Sangat jelas bahwa iklim tropis negara ini menjadikan energi lebih dominan dibutuhkan untuk kenyamanan beraktivitas dalam suatu ruangan. Dan ironisnya terjadi salah kaprah dalam pandangan kebanyakan orang bahwa fungsi AC bukan sebagai penyejuk ruangan melainkan sebagai pendingin ruangan sehingga pengaturan temperatur sering dimaksimalkan pada posisi 17 ۫ C. Padahal penggunaan temperatur sebanding dengan penggunaan energi. Akibatnya terjadi pemborosan energi. Sebenarnya beberapa pemborosan energi lebih banyak disebabkan kesalahan desain gedung. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan pada konsep gedung perkantoran seperti banyaknya pepohonan dan aliran udara jendela yang benar sehingga akan memberi kenyamanan dalam ruangan. Penerangan dari lampu listrik bisa diminimalkan bila desain gedung mampu memaksimalkan cahaya matahari. Desain yang benar terhadap suatu gedung berdasarkan pemanfaatannya akan dapat menghemat kebutuhan energi.
Konsep suatu gedung perkantoran yang mampu menghemat penggunaan energi mulai diterapkan oleh LPMP DIY. Hal ini sebagai upaya melaksanakan kebijakan Energi Nasional. Upaya lain sebagai bentuk partisipasi LPMP D.I. Yogyakarta dalam pelaksanaan kebijakan energi nasional antara lain:
Pembentukan team konservasi energi yang diharapkan mampu menyebarkan program penghematan energi untuk perkantoran di kalangan staf LPMP D.I.Yogyakarta. Team ini juga memantau penggunaan energi di LPMP D.I. Yogyakarta. Program yang sudah dilaksanakan team ini diantaranya sosialisasi penghematan energi melalui pamflet dinding, mengingatkan pemakaian AC dengan suhu 25 ۫ C di ruangan kantor.
Pembentukan team PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup). Keberadaan team ini diharapkan mampu memanfaatkan dan mengelola limbah yang dihasilkan kegiatan di LPMP D.I. Yogyakarta. yang berfungsi untuk menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah di lingkungan kantor. Team PKLH LPMP D.I. Yogyakarta sudah berhasil membuat rumah kompos yang terintegrasi dengan tempat sampah plastic dan botol. Namun sayangnya pengelolaan sampah hijau menjadi kompos belum bisa dilakukan karena terbentur dengan tugas-tugas kantor yang lain. Ada baiknya team PKLH LPMP D.I. Yogyakarta disegarkan dengan pembentukan team baru dimana personel yang direkrut mempunyai waktu dan kompeten untuk melakukan pengelolaan sampah menjadi kompos.
Yogyakarta, Mei 2009, Pokja Urusan Dalam
Beberapa tip penghematan energi untuk perkantoran dan rumah tangga :
Lampu Penerangan
- Pilih lampu yang tepat daya dan ukuran sesuai kebutuhan dengan menggunakan Lampu Hemat Energi
- Jaga Kebersihan Lampu
- Jangan nyalakan lampu dalam kondisi ruangan sudah cukup terang
Lemari Es
- Tutup rapat-rapat lemari es dan hanya dibuka seperlunya
- Jangan masukkan makanan dan minuman yang masih panas
- Bersihkan kondensor secara teratur
Air Conditioning (AC)
- Matikan AC bila ruangan dalam keadaan kosong
- Hidupkan timer swich untuk mengatur lama pemakaian dan setting suhu pada 25 ۫ C. Perlu diingat AC bukan pendingin ruangan melainkan penyejuk ruangan
- Pastikan ventilasi/jendela ruangan dalam posisi tertutup
Mesin Pompa Air
- Gunakan penampungan air (tandon) dan pelampung otomatis
- Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran pipa atau kran
Mesin Cuci
- Gunakan mesin cuci sesuai kapasitasnya
- Hindari penggunaan pengering listrik dan gunakan panas matahari sebagai pengering
Seterika Listrik
- Bersihkan bagian bawah seterika dari kerak/kotoran
- Gunakan seterika otomatis karena lebih hemat listrik
Kertas
- Gunakan kertas bekas untuk membuat konsep surat
- Pastikan konsep surat terlebih dahulu baru print jika sudah benar.
Team Konservasi Energi