MENGENALKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR
dr. Waryono, M.Or.
(Widyaiswara Penjaskes LPMP D.I.Yogyakarta)
Pendahuluan
Secara umum pendidikan kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, dan sosial termasuk emosional) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis. Adapun manfaat pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
Pendidikan kesehatan bagi peserta didik di tingkat sekolah dasar (SD) diarahkan untuk membina agar memiliki sikap dan perilaku hidup bersih, sehat, bugar dan berdisiplin. Disamping itu pendidikan kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik baik jasmaniah maupun rohaniah melalui pemahaman dan pengalaman gaya hidup sehat bagi peserta didik. Dengan demikian diharapkan anak tumbuh dan berkembang secar wajar dalam aspek jasmani, mental, sosial dan emosionalnya.
1. Kebersihan dan Kesehatan Diri Sendiri
Kebiasaan pemeliharaan kebersihan diri sendiri tidak terlepas dari upaya pendidikan secara keseluruhan, khususnya pendidikan kesehatan. Pemeliharaan kebersihan yang optimal akan terwujud apabila sejak kecil kepada anak sudah ditanamkan sikap hidup bersih dan contoh dari orang-orang yang berada disekitarnya. Karena itu setiap orang harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan diri sendiri dengan membiasakan hidup bersih dan sehat disamping mencegah penyakit. Agar kesehatan diri sendiri selalu terpelihara dengan baik, maka kebersihan mulut, gigi, kulit, kuku, rambut, mata, hidung, telinga, dan pakaian harus selalu terjaga.
a. Memelihara Kebersihan Mulut dan Gigi
Kegunaan mulut termasuk lidah, bibir dan gigi antara lain untuk mengunyah makanan, untuk berbicara, untuk member keindahandan sebagai alat pengecap. Mulut, lidah an gigi merupakan satu kesatuan, karena gigi dan lidah berada di dalam rongga mulut. Dengan membersihkan gigi berarti juga membersihkan rongga mulut dan lidah dari sisa-sisa makanan yang biasanya tertinggal diantara gigi. Untuk membersihkan gigi yang biasa dilakukan adalah dengan menyikat gigi dengan sikat gigi. Pada waktu menyikat gigi atau menggosok gigi, yang harus diperhatikan adalah arah penyikatan. Arah penyikatan yang baik adalah dari gusi ke permukaan gigi, karena selain membersihkan gigi juga melakukan pengurutan pada gusi. Lidah juga harus di sikat. Gerakan penyikatan gigi bisa dikombinasikan antara gerakan ke atas ke bawah dengan gerakan maju mundur. Penyikatan dilakukan sampai semua permukaan gigi tersikat atau tergosok. Setelah selesai di sikat, kumur-kumur dengan air bersih. Menggosok gigi sebaiknya dilakukan segera setelah selesai makan (makan pagi) dan pada saat menjelang tidur malam. Sebaiknya menggunakan sikat gigi yang bulu-bulunya tidak terlalu kasar atau terlalu halus. Permukaan bulu sikat gigi yang rata, kepala sikat gigi kecil dan tangkainya enak dipegang.
b. Memelihara Kebersihan dan Kesehatan Kulit
Karena fungsi kulit begitu penting bagi kesehatan seseorang,maka kebersihan kulit harus selalu dijaga dan dipelihara, agar kulit dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Cara membersihakan kulit biasanya dengan mandi, yang berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf, melemaskan otot-otot dan member kesegaran tubuh.
Untuk Indonesia yang beriklim tropis (panas dan berdebu), mandi sebaiknya dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Ada beberapa cara mandi, antara lain mandi dengan air dingin, mandi dengan air panas, mandi dengan air hangat, mandi dengan air yang mengandung zat-zat tertentu seperti air yang mengandung belerang, mengandung garam atau mandi air laut. Sekarang ini untuk kecantikan ada mandi yang dikenal mandi dengan rempah (biasanya di salon-salonkeantikan).
Cara mandi yang baik dan benar adalah:
· Seluruh badan disiram dengan air yang digunakan untuk mandi.
· Kemudian seluruh badan disabun dan digosok untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel di permukaan kulit, terutama sekali bagian yang lembab dan berlemak seperti pada lipatan paha, sela-sela jari kaki, ketiak, lipatan telinga dan muka.
· Setelah itu disiram lagi sampai bekas sabun tedi terbuang bersih.
Keringkan seluruh permukaan tubuh dengan handuk yang kering dan bersih.
c. Memelihara Kebersihan Kuku
Oleh karena kuku mempunyai tugas dan peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari kita, maka kuku harus selalu dijaga dan dipelihara kebersihannya. Karen kuku yang kotor dapat menjadi sarang berbagai kuman penyakit yang selanjutnya dapat ditularkan ke bagian-bagian tubuh yang lain. Adapun ciri-ciri kuku yang baik antara lain: tumbuh dengan baik, bersih, kuat dan halus. Cara merawat kuku dapat dilakukan dengan memotong ujung kuku sampai beberapa millimeter dari tempat perlekatan antara kuku dengan kulit. Potongan kuku disesuaikan dengan bentuk ujung jari supaya kelihatan lebih bagus. Pergunakan alat pemotong kuku atau gunting yang tajam agar memberikn hasil potongan kuku yang rapi. Sebaiknya setelah diptong kikirlah tepi kuku agar menjadi lebih rapi dan tidak tajam. Setelah pemotongan selesai dilakukan, harus dilanjutkan dengan pencucian. Agar mendatangkan hasil yang baik, maka kuku sebaiknya dicuci dengan air hangat dan pergunakan sikat (boleh juga dengan sikat gigi bekas) untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang kemungkinan masih tertinggal. Kemudian tangan, kaki dan kuku dikeringkan dengan lap atau handuk kering dan bersih.
d. Memelihara Kebersihan Rambut
Rambut berguna untuk melindungi kepala dan member keindahan. Karena itu rambut sering juga dikatakan sebagai mahkota bagi pemiliknya (terutama perempuan). Rambut sangat mudah kotor terutama bagi mereka yang selalu memakai minyak ambut. Apalagi kalau mereka bekerja di tempat yang terbuka dan berdebu. Untuk menjaga agar rambut ttap sehat dan indah maka rambut harus selalu di pelihara. Adapun pemeliharan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
1) Dicuci.
Rambut dapat dicuci setiap saat tergantung kepada selera si pemilik rambut. Tetapi agar pemeliharaan rambut menjadi efisien, sebaiknya rambut tidak usah dicuci setiap saat, lbih-lebih rambut yang panjang dan tebal. Oleh karena itu frekuensi pencucian rambut tergantung kepada beberapa hal seperti:
Ø Keadaan rambut (tebal, tipis, panjang, pendek atau berminyak). Bagi orang yang berambut panjang dan tebal, pencucian rambut lebih sering dilakukan sedangkan orang yang rambutnya tipis dan pendek, frekuensi mencuci rambut lebih rendah dari pada orang berambut panjang dan tebal. Begitu juga bagi orang-orang yang suka memakai minyak rambut, frekuensi mencuci rambut lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak memakai miyak rambut.
Ø Lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja. Orang-orang yang tinggal di tempat yag berdebu harus lebih sering mencuci rambutnya. Begitu juga dengan orang-orang yang bekerja di tempat terbuka, berdebu dan panas, harus lebih sering mencuci rambut dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja di tempat yang tertutup, apalagi ber AC.
Ø Cara mencuci rambut.
Rambut dicuci dengan menggunakan bahan pembersih seperi shampoo, paling sedikit dua kali seminggu secara tratur atau tergantung kepada kebutuhan dan keadaan. Rambut disiram dengan air bersih, setelah basah semua kemudian digosok dengan menggunakan shampoo tersebut. Seluruh bagian rambut sampai permukaan kulit kepala digosok dengan shampoo dan sebaiknya sambil melakukan pemijatan pada seluruh kulit kepala. Tujuannya adalah untuk merangsang persarafan pada kulit epala sehingga pertumbuhan rambut menjadi sehat dan normal. Bila rambut dirasakan kurang bersih, gosok lagi dengan shampoo, baru kemudian dibilas berkali-kali dengan air bersih sampai rambut terasa kasat (tanda sudah besih). Setelah itu rambut dikeringkan dengan handuk yang kring dan bersih, baru kemudian disisir.
2) Dipangkas
Tidak ada ketentuan berapa bulan sekali rambut dipangkas. Karena sangat tergantung kepada sifat masing-masing rambut. Pengaruh “model” yang berlaku pada waktu itu sangat menentukan frekuensi pemangkasan rambut. Jadi frekuensi pemangkasan rambut disesuaikan dengan keadaan. Tetapi yang terpenting rambut harus selalu disisir agar selalu tetap rapid an mudah dipelihara dan kesehatan rambut tetap optimal.
e. Memelihara Kebersihan dan Kesehatan Mata
Mata sebagai indera penglihat sudah barang tentu mempunyai tugas untuk melihat. Kita bisa mengenal suatu obyek atau benda, baik ukuran, bentuk maupun keindahan suatu obyek. Di samping tugas mata untuk melihat, masih banyak lagi tugas-tugas yang lain, diantaranya:
1) Membantu alat keseimbangan tubuh. Alat keseimbangan tubuh seseorang berada di dalam telinga bagian dalam. Walaupun alat keseimbangan seseorang berfungsi dengan baik tanpa dibantu oleh kedua belah mata, keseimbangan seseorang akan terganggu. Karena itu fungsi mata juga mnyempurnakan alat keseimbangan seseorang.
2) Member keindahan. Seseorang akan kelihatan lebih menarik, apabila orang tersebut memiliki mata yang indah. Mata yang indah adalah mata yang cerah, bening, lebar dan sehat.
3) Mendeteksi kesehatan. Beberapa penyakit dapat diketahui dengan melihat keadaan mata pemiliknya, misalkan kekurangan vitamin A, anemia (kekurangan darah merah), mata bagian bawah kelihatan pucat, tekanan mental (steres) akan memberikan pandangan yang kosong, orang dalam keadaan pingsan maka pupil akan mengecil dan gerakan mata sangat lemah.
Agar fungsi mata selalu optimal, maka mata harus selalu dijaga dan dipelihara kesehatannya dengan jalan:
a) Pergunakan kaca mata khusus (berwarna gelap) untuk mengurangi rangsangan dari luar seperti debu atau sinar matahari yang kuat.
b) Mata harus selalu dalam keadaan bersih.
c) Mata harus dibersihkan dengan teratur yaitu menggunakan cairan boorwater 3% atau dengan rebusan air sirih. Caranya, bisa dengan merendamkan mata pada gelas kaca yang telah berisi borwater atau air rebusan sirih dan dikedip-kedipkan beberapa saat lamanya, bergantian kanan dan kiri.
d) Jangan sekali-kali membersihkan maya dengan sapu tangan bekas penderita sakit mata.
e) Kalau terpaksa, pergunakan sapu tangan yang bersih.
f) Kalau mata kemasukan benda-benda asing, seperti debu atau sejenisnya, pergunakan boorwater pada gelas mata, rendam mata sambil dikedip-kdipkan sampai terasa bersih.
g) Bila membaca, usahakan mempertahankan jarak mata dengan buku tidak kurang dari 30 cm. jangan membaca sambil tiduran atau dalam kendaraan yang sedang berjalan.
h) Istirahatkan mata secukupnya dengan memejamkan mata setelah selesai melakukan pekerjaan yang melelahkan mata. Kalau mata terasa kering, pergunakan obat tetes mata dan biasakan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A.
f. Memelihara Kebersihan Hidung
Seperti indera yang lain, hidung juga mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai alat pembau, membantu alat perasa, membantu alat penglihatan, sebagai sarana keluar masuknya udara pernafasan dan member daya tarik (keindahan) bagi pemiliknya. Agar hidung dapat selalu berfungsi dengan baik, maka hidung harus selalu dirawat dengan baik. Karena hidung merupakan tempat keluar masuknya udara nafas, maka udara yang masuk selain mengandung zat asam juga mengandung banyak debu dan zat-zat lain. Faktor inilah yang menyebabkan hidung menjadi kotor, karena debu dan zat-zat lain yang terbawa tadi disaring oleh bulu-bulu halus yang ada di hidung. Kalau hidung terlalu kotor, kemungkinan bisa mengganggu fungsi penyaringan dan jalannya nafas. Untuk menjaga jangan sampai terjadi gangguan tersebut, maka secara terartur hidung selalu dibersihkan.
g. Memelihara Kebersihan Telinga
Telinga berguna antara lain sebagai alat pendengaran, sebagai alat keseimbangan (alat keseimbangan tubuh berada di dalam telinga bagian dalam), membantu alat penglihatan (dengan mata tertutup bisa menentukan posisi atau arah benda-benda tertentu) dan member keindahan. Agar fungsi telinga tetap optimal maka telinga harus selalu dibersihkan secara teratur. Tetapi dalam membersihkan telinga sangat tidak dibenarkan menggunakan benda-benda yang runcing. Pergunakanlah alat pembersih telinga khusus (cotton buds) yang banyak dijual di toko-toko kelontong atau apotek. Sebaiknya dalam membersihkan telinga tidak boleh terlalu bersih selama tidak mengganggu pendengaran atau menimbulkan bau. Karena kotoran telinga yang kering harus dikeluarkan semua. Kalau merasa ada gangguan pendengaran, segeralah periksakan ke dokter agar tidak terjadi gangguan lebih jauh.
h. Memelihara Pakaian yang Bersih
Pakaian yang dimaksud adalah pakaian yang dipakai sehari-hari seperti: baju, kaos oblong, rok, celana, kaos kaki, sepatu dan sebagainya. Pakaian berguna antara lain untuk melindungi kulit dari kotoran dari luar, seperti debu, lumpur dan sebagainya; untuk melindungi kulit dari sengatan matahari atau cuaca dingin; untuk membantu mengatur suhu tubuh(pakaian yang tebal bisa mengurangi atau menahan rasa dingin); untuk mencegah masuknya bibit penyakit seperti cacing tambang yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui telapak kaki. Tetapi dengan memakai sepatu atau sandal dapat mencegah masuknya cacing tambang tersebut; dan untuk member keindahan bagi pemakainya.
1) Pemeliharaan pakaian. Pakaian hendaknya diganti setelah selesai mandi atau bila kotor atau bila basah, baik kena air ataupun karena keringat. Kalau tidak bisa langsung dicuci, pakaian yang basah jangan ditumpuk. Sebaiknya baju digantung untuk mencegah tumbuhnya jamur. Jamur akan tumbuh subur di tempat yang lembab. Setelah dicuci baju diserika agar baik dan rapi. Begitu pula dengan sepatu. Upayakan agar epatu selalu dalam keadaan kering, tidak boleh lembab. Agar awet, sepatu harus selalu disemir. Kalau sepatu karet, pencucian harus selalu dilakukan secara teratur, agar tidak kotor atau menimbulkan bau tidak sedap. Kenakan pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuh.
2) Penggunaan pakaian. Pakaian harus dibedakan, antara lain: pakaian rumah, pakaian sekolah / kerja, pakaian tidur, pakaian pesta dan pakaian olahraga yang masih harus disesuaikan dengan cabang olahraganya.
2. Kebersihan Lingkungan
a. Memelihara Kebersihan Lingkungan di Rumah
Memelihara kebersihan lingkungan di rumah adalah menjadi tanggung jawab seluruh anggota keluarga. Seluruh anggota keluarga selalu dituntut kesadaran yang tinggi untuk selalu memelihara kebersihan di rumah. Apabila seluruh anggota keluarga telah memiliki kesadara yang tingi akan pentingnya lingkungan, tentu akan lebih mudah lagi dalam memelihara dan mengembangkan lingkungan yang bersih dan sehat di rumah. Tugas guru di sekolah adalah memberikan pengertian dab ksadaran kepada anak didik mengenai pentingnya kebersihan di rumah bagi kesehatan pribadi maupu anggota keluarga yang lain. Apabila anak didik telah memiliki pengertian dan kesadaran yang tingi terhadap pentingya kebersihan, maka anak akan selalu hidup bersih dan selalu akan memelihara kebersihan lingkungannya agar selalu mendatangkan kesehatan yang optimal. Apabila anak didik telah dengan sadar mau melibatkan diri dalam kegiatan pemeliharaan dan pembinan kebersihan lingkungan di rumahnya seperti membersihkan halaman, membersihkan saluran air, membersihkan kamar mandi dan WC, serta membesihkan dan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, itu berarti anak telah mengerti akan pentingnya kebersihan lingkungan dan itu merupakan suatu keberhasilan dalam pendidikan kebersihan anak
b. Memelihara Kebersihan Lingkungan di Sekolah
Pemeliharaan kebersihan dan ksehatan lingkungan di sekolah adalah merupakan tanggung jawab guru, murid dan petugas kebun sekolah. Masing-masing individu harus sadar bahwa kebersihan / kesehatan lingkungan di sekolah adalah untuk kepentingan bersama. Artinya kalau lingkungan sekolah bersih, sehat, rapih dan aman diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Karena semua individu yang terlibat di dalamnya merasa senang berada di lingkungan yang bersih, sehat, rapih dan aman. Guru dituntut untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik, seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan, sehingga pemeliharaan dan pembianaan lingkungan sekolah sehat selalu terpelihara. Bentuk kelompok-kelompok kerja sebagai petugas piket, yang tugasnya membersihkan ruangan / kelasnya, sehingga mereka harus datang lebih dahulu dari teman-temannya yang lain. Secara berkala adakan lomba kebersihan antar kelas. Di samping itu dalam waktu tertentu adakan acara membersihkan halaman sekolah dan semua ruangan yang ada, termasuk kamar mandi dan WC sehingga dengan demikian akan selalu tercipta rasa gotong royong, rasa persatuan, rasa memiliki dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Kemudian yang tak kalah pentingnya, pada waktu-waktu tertentu adakan lawatan ke sekolah-sekolah lain untuk melakukan pertandingan persahabatan sambil melakukan studi banding tentang keadaan lingkungan di sekolah, sehingga dengan demikian murid-murid akan termotivasi untuk selalu memelihara, menjaga dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekolahnya.
3. Makan yang Sehat
Makan sehari-hari hendaknya dengan cara yang benar, artinya cukup, tidak terlalu kenyang dan juga tidak kurang kenyang. Agar kita tetap sehat, makan makanan yang terdiri dari berbagai jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kalau dulu ada semboyan baha makanan yang kita makan harus terdiri dari 4 sehat 5 sempurna yang terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur dan buah serta susu. Sekarang semboyan itu telah diganti dengan menu seimbang, artinya makanan tersebut harus cukup karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral dengan komposisi sebagai berikut: karbohidrat 60 -70 %, lemak 20 – 30 % dan protein 10 – 15 %, sedangkan vitamin dan mineral sudah tercakup di dalam komposisi tersebut. Agar makanan yang disajikan tidak sia-sia, maka beberapa faktor di dalam penatalaksanaan makanan yang harus diperhatikan adalah : harus memenuhi syarat-syarat gizi (menu seimbang), tampak menarik, bervariasi agar tidak membosankan, memenuhi selera, terdiri dari bahan-bahan makanan yang biasa digunakan, sesuai dengan kebiasan makan, sesuai dengan agama, memberikan rasa puas tanpa mengurangi harga diri, jumlah makanan sesuai dengan daya tamping lambung dan jumlah makan pagi paling sedikit harus merupakan seperempat dari seluruh kebutuhan sehari. Untuk dapat memantau keadaan gizi murid, sebaiknya guru melakukan pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala (misalnya empat bulan sekali).
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifudin. 1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Ditjen Dikti, Depdikbud.
Ibrahim Rusli. 2003.Modul 1 dan 2: dasar-dasar Pendidikan kesehatan. Jakarta.: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Muchtamaji, M. Ali. 2001.Pendidikan Keselamatan: Konsep dan Penerapan. Jakarta: Ditjen dikdasmen Depdiknas.