LPMP DIY lakukan audiensi implementasi Program Sekolah Penggerak (PSP) pada Kamis, 26 Agustus 2021 dengan walikota Yogyakarta untuk memeperkuat implementasi Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh kemendikbu Ristek, Nadiem Makarim. Bertempat di kantor walikota Yogyakarta, kepala LPMP DIY Bersama kepala BP PAUD dan Dikmas DIY dan kepala Dikpora Kota Yogyakarta diterima langsung oleh Walikota Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.
Berdasarkan surat Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbudristek nomor 10187/C/DM.05.03/2021 dan 10188/C/DM.05.03/2021 tanggal 16 Agustus 2021, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul telah ditetapkan sebagai pelaksana PSP Angkatan 2 untuk D.I. Yogyakarta. Audiensi dilakukan untuk melaksanakan amanat agar UPT kemdikbud Ristek dan Teknologi di D.I. Yogyakarta, yaitu LPMP DIY bersama BP PAUD dan Dikmas DIY agar membangun sinergitas yang kuat dalam peningkatan mutu pendidikan secara umum dengan pemerintah daerah kabupaten/kota yang ditunjuk.
Saat melakukan audiensi, kepala LPMP DIY, Minhajul Ngabidin, melaporkan penunjukan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul sebagai pelaksana PSP Angkatan 2 menyusul Kabupaten Gunungkidul yang telah melaksanakan program ini pada Angkatan pertama.
“Intervensi dari kementerian meliputi penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah melalui berbagai platform digital, serta pendampingan konsultatif dan asimetris melalui pemerintah daerah” ungkap Minhajul, saat menyampaikan tujuan program dan desain intervensi kebijakan yang akan dilakukan oleh Kemendikbudristek.
Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbud Ristek Merdeka Belajar dalam rangka mempercepat upaya tranformasi pendidikan untuk menjawab perkembangan jaman dan tuntutan revolusi industri 4.0. yang diharapkan mampu mencetak profil pelajar pancasila yang cerdas dan berkarakter.
Pelaksanaan PSP dilakukan secara bertahap. Angkatan Pertama PSP dilaksanakan tahun 2021 dengan sasaran 2.500 sekolah jenjang TK, SD, SMP, dan SMA dari 111 Kabupaten/Kota se-Indonesia, Kab. Gunung Kidul menjadi pelaksana PSP untuk wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta. Untuk PSP Angkatan 2 akan dilaksanakan pada tahun 2022 dengan sasaran sejumlah 7.500 sekolah jenjang TK, SD, SMP, dan SMA dari 139 Kabupaten/Kota.
Kepala Dinas Dikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program ini. “Keberhasilan program ini sangat tergantung pada gotong royong dari semua pihak baik di pemerintah pusat maupun daerah. Detail kerjasama kemitraan antara kementerian dan pemerintah Kota Yogyakarta akan dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang akan ditanda tangani oleh Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen bersama dengan pemerintah Kota Yogyakarta” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menyambut baik penetapan Kota Yogyakarta sebagai pelaksana program sekolah penggerak. Haryadi berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program dalam bentuk kebijakan maupun dukungan anggaran sesuai dengan kewenangan yang ada. “Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kehadiran program ini dapat mengakselerasi peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan saat ini dimungkinkan dapat membekali siswa dalam bidang akademik. Namun demikian, kemampuan interaksi sosial dan karakter siswa pasti tidak dapat terbentuk secara optimal” pungkasnya.
Kegiatan audiensi diakhiri dengan pengambilan video komitmen dukungan pemerintah Kota Yogyakarta terhadap Program Sekolah Penggerak (PSP). (Mus-SBU)