Yogyakarta, LPMP DIY. Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) sebagai bencana nasional non alam, yang berimplikasikasi pada berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan metode dalam jaringan/daring (online) maupun luar jaringan/luring (offline) sebagai upaya untuk tetap memberikan layanan pendidikan pada peserta didik sekaligus untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Sebagai upaya mendukung kebijakan tersebut serta untuk menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0, pada tahun 2020, LPMP Provinsi D.I. Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengembangan literasi Teknologi Informasi (TI) untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam sambutan rapat koordinasi kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Oktober 2020, Kepala LPMP DIY, Minhajul Ngabidin, menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Literasi Keliling (GERLING) telah dicanangkan pada tahun 2020. “Literasi merupakan kunci dalam kemajuan pendidikan. Literasi tidak hanya sebatas literasi baca-tulis, namun juga termasuk literasi teknologi. Pada masa pandemi saat ini literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi hal yang sangat penting”. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Dikpora Kab Gunungkidul, Sumarto, yang hadir pada kegiatan mengatakan sejak tahun 2018, Gunungkidul telah bekerjasama dengan Google Indonesia mengembangkan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Beliau berharap, program ini dapat dilanjutkan dan dipadukan, sehingga tidak hanya terbatas pada beberapa sekolah piloting, namun dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih lanjut, Kasubbag TU LPMP DIY, mengatakan sasaran program sejumlah 200 orang guru dari 40 Sekolah Dasar di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo. Pendampingan difokuskan pada pemanfaatan google classroom untuk pengelolaan kelas maya, google meet untuk tatap muka maya, google form untuk penilaian, serta pengembangan media pembelajaran dengan aplikasi microsoft power point, movavi, dan kinemaster. Keempat kemampuan ini diharapkan PJJ yang dilakukan tidak hanya sebatas pemberian tugas-tugas tanpa didahului dengan proses pembelajaran, sehingga lebih menyenangkan. Disamping itu, untuk kebutuhan jangka panjang kegiatan ini menjadi langkah awal menata ekosistem pembelajaran dalam jaringan (online) dalam rangka menjawab tuntutan Revolusi Industri 4.0 (moes)