Sleman – Lingkar Daerah Belajar (LDB) Kabupaten Sleman ada hari Senin, 26 Agustus 2024, mengadakan audiensi dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY. Audiensi tersebut dilangsungkan di kampus BPMP DIY, Kalasan.
Rombongan LDB Sleman yang hadir terdiri dari Khoiry Nuria, Nur Taufik, Afandi Nurhidayat, Sulistyaningsih, Anggit Bagus Nugroho, dan Dita Triarini. Mereka diterima oleh Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluya, didampingi oleh Retno Wijayanti, Mahmudin, Harli Trisdiono, Wendhi Prayotno, Frida Nurcahyani, dan Utama Singgih.
Dalam pertemuan ini, LDB Sleman menjelaskan bahwa mereka merupakan wadah kegiatan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Kabupaten Sleman. Forum ini dipimpin oleh para guru penggerak di Kabupaten Sleman, namun tidak hanya terbatas untuk mereka saja, seluruh PTK yang tertarik dapat bergabung.
LDB juga diungkapkan sebagai konsorsium dari beberapa NGO, yang dikoordinatori oleh Najeela Shihab bersama dengan beberapa akademisi lainnya. Sejumlah program telah dilaksanakan oleh LDB, antara lain sarasehan guru penggerak, kelas penggerak komunitas belajar, dan penguatan komunitas belajar (kombel) bagi kepala sekolah.
Saat ini, beberapa program yang sedang berjalan termasuk festival komunitas belajar dan cerdas cermat kompetensi guru. Diharapkan, kegiatan-kegiatan ini dapat dikolaborasikan untuk dieskalasi pada tingkat provinsi DIY, seperti bimbingan teknis bagi guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah negeri kelas reguler, serta pengoptimalan program kampus merdeka dengan melibatkan mahasiswa psikologi ke sekolah negeri.
Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluya, dalam diskusi menekankan pentingnya gerakan bersama dalam mengawal kebijakan Merdeka Belajar. BPMP dan BBGP sebagai UPT Kemdikbudristek, memperjuangkan agar guru penggerak dapat diangkat menjadi Kepala Sekolah melalui program advokasi.
Ia juga menekankan bahwa peran UPT adalah meyakinkan pemerintah daerah melalui advokasi, sementara para guru penggerak berperan meyakinkan pemerintah daerah melalui aktivitas unggul mereka. Dalam audiensi ini, LDB Sleman juga menyampaikan permintaan perlindungan bagi guru penggerak yang telah menjadi kepala sekolah, terutama bagi mereka yang masih muda dan terkadang diremehkan oleh guru senior.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPMP DIY menyarankan pembentukan komunitas belajar Ramah Guru dalam Sekolah, agar tercipta suasana yang harmonis antara guru senior dan junior. Lebih lanjut, BPMP DIY juga meminta LDB Sleman untuk membantu meyakinkan daerah lain di luar Sleman agar mendukung pengangkatan guru penggerak, mengingat masih adanya resistensi di beberapa daerah.
Diharapkan, guru penggerak dapat menjadi pelopor dalam melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar. Selain itu, BPMP DIY juga mengusulkan agar LDB Sleman mengadakan festival virtual lainnya untuk mempublikasikan praktik baik dari pelaksanaan episode-episode Kebijakan Merdeka Belajar, sekaligus memberikan apresiasi atas keberhasilan tersebut.
Dalam melaksanakan kegiatan, BPMP DIY menyarankan agar guru penggerak lebih menggunakan pendekatan coaching, bukan mentoring, sehingga tidak ada kesan eksklusif dalam komunitas ini.