Yogyakarta – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPMP DIY) mengadakan pertemuan dengan berbagai komunitas di DIY guna mendukung penyampaian pesan-pesan dari Kemdikbudristek secara luas kepada masyarakat. Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (11/6/2024) di Kampus BPMP DIY Kalasan.
Acara ini dibuka oleh Kasubbag Umum BPMP DIY, Retno Wijayanti. Dalam sambutannya mewakili Kepala BPMP DIY, Retno Wijayanti mengajak seluruh komunitas di DIY untuk mendukung upaya Kemdikbudristek dalam mendorong transformasi pendidikan. “Indonesia emas 2045 kita songsong dengan menyiapkan generasi mumpuni yang nantinya akan mengisi dengan karya dan prestasinya,” ujar Retno.
Retno menekankan pentingnya peran komunitas dalam mendukung program-program Kemdikbudristek. “Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran informasi dan implementasi program-program pendidikan yang inovatif di masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, pesan-pesan dari program Kemdikbudristek dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. “Partisipasi komunitas dalam publikasi bermanfaat menekan tingkat miskonsepsi atas program Kemdikbudristek, sehingga tujuannya tercapai optimal,” jelasnya.
Katimja Infokom Publik BPMP DIY, Agus Hari Prabowo, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan waktunya bersamaan dengan Festival Kurikulum Merdeka 2024. “Dengan demikian komunitas yang hadir dapat menyaksikan festival sekaligus mempublikasikannya melalui media-media yang dikelola komunitas,” jelasnya.
Menurut Agus, kegiatan dihadiri perwakilan komunitas ibu profesional, guru penggerak, PGRI, pegiat baca, PWI, dan co-captain belajar.id di DIY. Komunitas yang hadir membuat rencana tindak lanjut dalam mendukung glorifikasi program prioritas Kemdikbudristek.
Materi utama disajikan oleh narasumber Redaktur Pelaksana Kedaulatan Rakyat Widyo Suprayogi. Menurut Widyo, kendati para pegiat komunitas tidak berprofesi sebagai wartawan, hendaknya dalam memproduksi informasi selalu berpegang kepada data, fakta, dan kebenaran.
“Komunitas akan menjadi ujung tombak dalam meluruskan miskonsepsi masyarakat atas program Kemdikbudristek, maka pesan-pesan yang disampaikan harus sesuai fakta kebenaran,” tandasnya. Widyo mengingatkan agar pegiat komunitas menyajikan kualitas informasi yang akurat, lengkap, adil dan berimbang, tidak mencampuradukkan fakta dan opini sendiri, serta ringkas dan jelas.
Selaku jurnalis senior, Widyo menilai dunia digital saat ini telah memfasilitasi semua aktivitas jurnalistik. Maka Widyo mendorong pegiat komunitas untuk cakap dan beradaptasi dengan teknologi.
“Kemajuan teknologi dan dunia pendidikan itu sangat erat kaitannya, maka strategi pendekatannya perlu melalui berbagai platform,” jelasnya. Oleh karena itu, Widyo mengajak semua pegiat komunitas yang selalu berinteraksi dengan dunia digital, untuk memahami karakteristik setiap platform, agar dapat menjangkau segmen khalayak secara efektif.
“Kaidah penulisan yang efektif harus menjadi corak informasi yang diproduksi oleh pegiat komunitas,” ujarnya. Kecermatan dalam pemberitaan, organisasi dalam berita, diksi dan tatabahasa yang tepat, prinsip hemat dalam penulisan berita, daya hidup (vitalitas) warna dan imaginasi, menjadi rambu pegiat komunitas dan penulisan informasi.