Pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional (UN) jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puspendik Kemendikbud), Moch. Abduh, berjalan lancar.
“Dari berbagai persiapan yang sudah kita lakukan, INSYA ALLOH tidak ada masalah. Persiapan itu diantaranya pelatihan teknisi dan proktor, pelatihan help desk, kegiatan simulasi dan gladi bersih UN. Sampai saat ini belum ada laporan dari posko UN di Kemendikbud mengenai kendala pelaksanaan UN hari ini,” jelas Abduh, saat mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, memantau pelaksanaan UN di Kota Makassar, Senin (01/04/2019).
Abduh mengimbau para siswa peserta UNBK untuk tidak perlu kuatir apabila ada gangguan teknis saat pengerjaan ujian. “Karena mekanisme UNBK tidak full online, tetapi _semi online,” terangnya.
Penggunaan jaringan internet, menurut Abduh, digunakan hanya pada saat proses sinkronisasi, yaitu mengunduh soal dari server manager pusat ke server lokal (sekolah). “Setelah soal tersebut terunduh di server lokal sekolah, maka dilanjutkan dengan memasukan nomor token yang diberikan oleh pusat. Soal ini ter-enkripsi. Soal tidak dapat dibuka jika tidak memasukan nomor token tersebut,” jelasnya.
Nomor token ini, terang Abduh, diberikan kepada sekolah 10-15 menit sebelum ujian dimulai. “Jika ada gangguan pengiriman token secara online, maka nomor token tersebut akan dikirimkan melalui sms blast,” ucapnya.
Dengan begitu, posisi siswa saat mengerjakan soal ujian di kelas tidak akan terganggu koneksi jaringan, karena selama siswa mengerjakan ujian tersebut di kelas posisi komputer offline, dimana koneksi komputer klien dengan server lokal terhubung melalui kabel. Setelah selesai mengerjakan soal ujian, maka soal dan jawaban tersebut dikirim dari komputer klien ke server lokal sekolah dan posisi masih offline. “Kemudian dari server lokal sekolah diupload ke pusat dikirimkan secara online. Jadi selama siswa mengerjakan soal UN akan aman dari gangguan internet. Koneksi server lokal dan komputer klien di dalam kelas tidak diperbolehkan menggunakan jaringan wifi, tetapi harus menggunakan kabel LAN,” ungkap Abduh.
Terkait dengan penggunaan listrik selama berlangsungnya UN, Abduh mengatakan, Kemendikbud telah berkoordinasi dengan pihak PLN terkait permohonan untuk tidak melakukan pemadaman listrik di lokasi penyelenggaraan UN.
“Adik-adik tidak perlu cemas, karena Kemendikbud sudah berkoordinasi dengan pihak PLN. Mereka (PLN) menyampaikan sudah siaga UN sehingga tidak ada pemadaman listrik yang sifatnya terjadwal. Jika ada pemadaman listrik siswa tidak dirugikan, karena siswa masih bisa melanjutkan kembali mengerjakan soal ujian tanpa mengurangi waktu. Tidak mengulangi pengerjaan soal dari awal. Sudah ada beberapa sekolah yang mengantisipasi dengan menyiapkan genset jika mendadak terjadi gangguan listrik,” tutur Abduh.
Ia mengimbau kepada para siswa untuk tetap semangat dalam mengerjakan soal ujian nasional, dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak benar seputar ujian nasional. “Fokus saja dalam ujian, jangan kuatir dengan kendala-kendala selama pelaksanaan ujian, dan jangan percaya terhadap isu-isu kebocoran soal,” pesan Abduh.