
Kulon Progo – SDN Mangunan Baru Wates melaksanakan gerakan Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Lingkungan Sekolah (Anti Bullying). Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah Dwi Rianarwati kepada Tim dari BPMP DIY yang melakukan monev penerapan standar pelayanan minimal pendidikan Senin (20/11) di ruang kerjanya.
Menurut Dwi, gerakan ini melibatkan seluruh siswa siswi SDN Mangunan Baru Wates, para pendidik, serta unsur komite dan orang tua. Pihaknya berupaya melaksanakan amanat Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Secara umum praktik kekerasan yang biasanya terjadi di satuan Pendidikan adalah perundungan. Maka Dwi dan jajaran pamong SDN Mangunan Baru Wates memberi pengertian para siswa untuk bersama-sama melakukan tindakan Stop Perundungan (Bullying) di lingkungan sekolah.
“Kami tidak bosan mengingatkan para siswa agar dalam bergaul tidak mengejek, merendahkan, dan mengucilkan teman sehingga tercipta suasana nyaman di lingkungan sekolah,” ungkap Dwi. SD Negeri Mangunan Baru menurut Dwi telah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) melalui SK nomor 421.2/5/SK/Sdmb/XIII/2023, yang terdiri dari kepala sekolah, tenaga pendidikan, dan komite sekolah.
“TPPK ini bertugas melakukan sosialisasi dan kampanye pada warga sekolah agar memiliki kesadaran untuk menciptakan suasana pergaulan yang ramah, dan mendukung terlaksananya prosedur pencegahan dan penanganan kejadian yang mengarah pada kekerasan dan perundungan,” jelasnya.
Sosialisasi telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 dengan menghadirkan anggota Komite Sekolah. Materi sosialisasi menurut Dwi tentang bentuk-bentuk tindakan kekerasaan yang biasa terjadi dan dialami oleh anak anak SD.
Selain sosialisasi, SD Negeri Mangunan Baru juga telah melaksanakan kampanya anti bullying dan anti kekerasan terhadap anak di kawasan sekitar SD Negeri Mangunan Baru. Sosialisasi dan kampanya juga diwarnai janji dan sumpah anti bullying di sekolah.
Dwi menambahkan, sebagai bentuk kebulatan tekad maka semua yang hadir membuat stempel tanda janji menggunakan telapak tangan yang ditempelkan di halaman sekolah. Seluruh siswa Siswa SD Negeri Mangunan Baru juga bersama mengucapkan deklarasi anti kekerasan dan bullying.
Dwi berharap gerakan anti kekerasan dan perundungan ini dapat menunjang terwujudnya karakter siswa yang unggul dalam berbudi pekerti sesuai dengan slogan siswa SDN Mangunan Baru “PEDULI” yang merupakan akronim dari Prestasi, Empati, Disiplin, Ulet, Literatif daan Inisiatif. (yudha/bpmp)