Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019

Festival Literasi Sekolah (FLS) kegiatan/lomba untuk siswa SMA/MA se-Indonesia yang memiliki minat dan bakat untuk mengembangkan kemampuan menulis cerpen, syair, komik, dan meme melalui pembuatan karya. Karya dibuat secara individual dengan mengatasnamakan SMA/MA tempat siswa sekolah.
FLS diarahkan sebagai salah satu proses pembentukan karakter. FLS tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mahir berkesenian, tetapi dilatih pula untuk memiliki kepekaan afektif, estetis, guna memperkuat rasa percaya diri melalui kesenian sebagai media ekspresi. Media literasi merupakan wahana bagi anak muda untuk mencurahkan intuisi dan estetika, serta gagasan dan imajinasi estetis yang tetap menjunjung tinggi budi pekerti dan etika.
Seiring dengan hal tersebut, FLS akan mengembangkan kreativitas remaja. Siswa-siswa Sekolah Menengah Atas yang kreatif akan mampu melahirkan ide-ide cemerlang, mampu mencari solusi atas berbagai persoalan, dan pada akhirnya mampu mandiri. Sesuatu yang diungkapkan remaja melalui kreativitas seni tentunya akan dilihat teman sebaya dan orang dewasa dengan demikian terciptalah komunikasi melalui media kreasi seni literasi.
Pendidikan literasi baik literasi visual, digital maupun literasi non-digital, secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja. Pendidikan secara luas yang dilaksanakan berbasis literasi secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja. Hal ini sejalan dengan semangat keterampilan abad ke-21 yang harus dimiliki setiap siswa agar memiliki kompetensi yang cukup dalam menghadapi persaingan di masa depan. Keterampilan abad ke-21 tersebut dapat diraih melalui pendidikan bermutu yang memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspek-aspeknya antara lain adalah untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya (olah rasa/cerdas emosional dan sosial).
Bekal keterampilan tersebut dapat diraih melalui pendidikan bermutu melalui aspek-aspek yang dapat meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya (olah rasa/cerdas emosional dan sosial).


Klik tautan berikut untuk melihat nformasi selengkapnya.

http://olimpiade.psma.kemdikbud.go.id/olimpiade/fls/info/index.php

Artikel Lain

Pelepasan Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 8: “Petualangan Belajar yang Berdampak”

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi melepas para peserta Program …

Sekolah Penggerak Diharapkan Mendorong Dinamika Komunitas Belajar

Sleman – BPMP DIY menyelenggarakan kegiatan Advokasi Pemberdayaan Sekolah Penggerak dalam mendorong dinamika komunitas belajar. …