Untuk menyajikan layanan pendidikan yang baik, pemerintah perlu bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat usaha dan industri. Hal ini diungkapkan Kapokja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran BPMP DIY, Dr. Arwan Rifai saat membuka kegiatan kolaborasi calon mitra pembangunan dengan perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Sleman, Rabu (14/12/23) di Hotel Grand Kangen Yogyakarta.
“Menjalin Kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan swasta menggunakan model Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kebijakan merdeka belajar, merupakan fungsi advokasi yang dijalankan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan D.I Yogyakarta,” ungkap Arwan.
Beberapa perusahaan yang berpartisipasi di kegiatan ini antara lain Bank Muamalat Indonesia Yogyakarta, Bank Sleman, BPD DIY, PT Percetakan Kanisius, CV Andi Offset, PT Bambu Nusa Verde, PT Garuda Mitra Sejati, ADI TV, PT Surya Group Holding Company, Grand Keisha Hotel, PC GKBI dan beberapa perusahaan lain. Kegiatan juga dihadiri oleh para pejabat dari BAPPEDA dan unsur Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan di DI Yogyakarta.
Melalui kegiatan ini diharapkan model CSR dilakukan oleh perusahaan untuk membantu tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), sekaligus mendorong citra positif perusahaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjelaskan Kebijakan Merdeka Belajar kepada para pelaku usaha, sehingga tergugah untuk berkontribusi mendukung kebijakan prioritas Kemendibudristek ini.
Kegiatan diwarnai dengan diskusi tentang pola-pola kerjasama perusahaan sebagai mitra pembangunan. Hasil diskusi diperoleh pemetaan komitmen awal perusahaan berupa rencana tindak lanjut sebagai perusahaan calon mitra pembangunan. Komitmen dari para pelaku usaha ini mendapatkan dukungan dari BAPPEDA serta Bagian Perencanaan Dinas Pendidikan. (Marike)