Senin, 8 Agustus 2022, bertempat di Balai Dikmen Kabupaten Gunungkidul, BPMP Provinsi D.I. Yogyakarta melaksanakan kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Jenjang SMP dan SMA. Pertemuan ini bertujuan agar Pemangku kepentingan mampu merefleksikan capaian kemajuan pendidikan di daerahnya pada akhir semester, memiliki rencana dan komitmen tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya, sehingga bisa saling berinteraksi dan berkolaborasi.
Hadir pada acara ini Tim PMO Jenjang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Tim PSP Balai Dikmen Kabupaten Gunungkidul, Kepala Sekolah, Guru Komite Pembelajar, Pengawas Pembina, dan Perwakilan Siswa Sekolah Penggerak, Fasilitator Sekolah Penggerak, Koordinator Pelatih Ahli dan Tim PMO BPMP Provinsi D.I. Yogyakarta.
Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan, Koordinator Pemetaan dan Sistem Informasi BPMP Provinsi D.I. Yogyakarta, Teguh Sardiyono, S.T., M.Pd. melaporkan tentang maksud, tujuan dan agenda kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak Angkatan 1.
Turut hadir memberikan pengarahan dan membuka kegiatan secara resmi, Kepala Balai Dikmen Kabupaten Gunungkidul, Dwi Agus Muchdiharto, S.H., M.A. M.Pd. Beliau memberikan apresiasi Program Sekolah Penggerak Agkatan 1, dan memotivasi forum untuk menyusun rekomendasi serta rencana tindak lanjut pelaksanaan Program Sekolah Penggerak agar dapat berjalan efektif sesuai tujuan yang diharapkan.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan acara inti yang dipandu oleh Fasilitator PSP Dr. Rejo Kirono, M.Pd., dan Palupi Sri Wijayanti, M.Pd. Dimulai dengan paparan praktek baik Sekolah penggerak yang diiwakili oleh SMP 1 Tepus, SMA 1 Karangmojo dan SMA Muh Al Mujahidin. Praktek baik yang dilakukan antara lain melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi, membentuk komunitas belajar, mengoptimalkan sumber daya yang ada di sekolah dan sekitarnya, membuat eduwisata, membuat video praktek siswa, membuat pameran hasil karya siswa dan mempromosikan produk hasil praktek siswa.
Setelah itu dilanjutkan dengan tugas diskusi kelompok tentang sekolah impian, antara lain menggambarkan sekolah impian, menuliskan syarat-syarat apa saja yang harus terjadi , menceritakan perilaku murid, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dinas pendidikan/UPT, orang tua, dan masyarakat di sekitarnya, serta apa saja fokus perubahan yang perlu terjadi pada tahun ajaran atau semester ini agar sekolah impian dapat terwujud. Hasil dari diskusi kelompok disimpulkan oleh fasilitator, kemudian digunakan untuk menyusun strategi dan rencana tindak lanjut , yaitu menyusun langkah-langkah yang perlu dilakukan agar sekolah impian dapat terwujud.
Kegiatan ditutup oleh fasilitator yang meminta agar seluruh pemangku kepentingan merefleksikan capaian kemajuan pendidikan, sehingga memiliki rencana dan komitmen tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.