Jumat lalu (23/12), Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) D.I. Yogyakarta mendapat kunjungan tamu istimewa, Dr. Iwan Syahril, Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Kunjungan dilakukan dalam rangka menjadi narasumber kegiatan Bincang Santai Merdeka Belajar bersama seluruh warga BPMP DIY.
Bincang santai dilaksanakan secara lesehan dalam balutan suasana informal dan penuh canda. Kepala BPMP DIY, Eko Sumardi, S.Pd., M.Pd., dalam penyambutannya menyampaikan bahwa kehadiran Iwan merupakan sesuatu yang istimewa dalam memberikan motivasi kepada seluruh warga BPMP terutama berkaitan dengan perubahan tupoksi BPMP DIY, sebagai Unit Pelaksana Pusat (UPT) Kemendikbud Riset dan Teknologi dalam rangka optimalisasi layanan prima program prioritas.
Iwan mengawali kegiatan bincang santai dengan kegiatan ice breaking yang cukup mengundang gelak tawa dan mencairkan suasana. Peserta diminta untuk berdiri dan menjawab setiap pertanyaan dengan cara berpindah tempat. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan ringan seputar kegiatan rutin karyawan serta musik yang disukai dengan sesekali diselingi celetukan canda yang mengundang gelak tawa.
Kegiatan inti berupa diskusi tanya jawab. Iwan meminta seluruh peserta yang hadir menuliskan 2 (dua) pertanyaan, yaitu: (1) pertanyaan tentang hal yang menarik dan berkesan terkait Merdeka Belajar dan (2) pertanyaan bebas. Dari sekitar 100 pertanyaan, Iwan menjawab 3 pertanyaan yang diambil secara acak yang dijawab dengan lugas dan menarik.
Saat bincang santai Iwan memberikan penjelasan bahwa Merdeka Belajar sebetulnya bukan sesuatu yang baru, karena Merdeka Belajar diangkat dari filosofi dan semangat Ki Hajar Dewantara yang sejak lama sudah menjadi Bapak Pendidikan Indonesia. Merdeka Belajar mengajak seluruh pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan filosofi dan semangat Ki Hajar Dewantara secara lebih konkrit dan bermakna (hakekat), tidak hanya dalam bentuk seremonial saja. Iwan berpesan bahwa Mendidik Harus Dari Hati Bukan Karena Profesi. Pendidik harus mengetahui dan memahami peserta didiknya dan memberikan fasilitasi yang berdifferensiasi karena sesungguhnya manusia diciptakan berbeda satu dengan lainnya. Pendidik harus menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat yang mau mempelajari, mencermati dan menganalisis karakter dan kebutuhan peserta didiknya sehingga ia mampu memberikan fasilitasi yang tepat dan bermakna.
Menutup seluruh rangkaian kegiatan, Iwan mengajak seluruh warga BPMP DIY untuk dapat menjalankan Tupoksi Lembaga yang benar-benar memberi makna bagi masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan program semustinya tidak hanya dalam tataran daya serap anggaran namun harus mampu memberikan dampak yang bermakna bagi masyarakat. (Dwi/SI)