Guna mendorong Gerakan Sekolah Sehat (GSS) pada tingkat satuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) D.I. Yogyakarta sebagai UPT Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan Advokasi Kampanye Sekolah Sehat kepada Satuan Pendidikan pada hari Rabu, 23 Agustus 2023. Gerakan atau kampanye sekolah sehat pada tingkat satuan pendidikan digalakan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.
Kegiatan dibuka oleh Kapokja Tata Kelola Satuan Pendidikan, Teguh Sardiyono, ST., M.Pd., mewakili Kepala BPMP D.I.Yogyakarta. Dalam sambutannya, Teguh menekankan pentingnya gerakan atau kampanye sekolah sehat di satuan pendidikan melalui kegiatan 3S yaitu sehat gizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Kegiatan ini mengundang 41 satuan pendidikan yang telah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/ Provinsi D.I.Yogyakarta menjadi percontohan pelaksanaan GSS.
Adapun narasumber pada kegiatan Advokasi Kampanye Sekolah Sehat kepada Satuan Pendidikan ini yaitu Sari Oktafiana, M.A. dari Biro Kesehatan Mental Bappeda Provinsi D.I.Yogyakarta, dr. Prahesti Fajarwati, MPH. dari Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta, Dra. Diah Tjahjonowati, Apt. M.Si dari BBPOM Provinsi D.I.Yogyakarta, Zulianti, S.Pd. dari TK Pembina Bantul, dan Retno Wijayanti, S.Psi., Psi., M.Pd. selaku Kasubbag Umum BPMP D.I.Yogyakarta.
Sari Oktafiana memaparkan tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR) yang mendukung GSS. Tujuan rencana aksi tersebut adalah mendorong anak usia sekolah dan remaja untuk hidup secara sehat, tinggal dalam lingkungan yang aman dan suportif, serta memberikan kesempatan belajar dan meningkatkan keterampilan hidupnya, agar dapat berkontribusi aktif dalam masyarakat dan memiliki ketahanan serta mampu mengambil sikap secara mandiri.
Narasumber lain dalam kegiatan ini juga menekankan pentingnya implementasi GSS melalui kegiatan yang sederhana dan berkesinambungan, seperti pembiasaan minum air putih, sarapan sehat sebelum berangkat sekolah, menghindari makanan berpengawet dan tinggi gula, melakukan senam kesegaran jasmani (SKJ) atau senam kreasi lainnya, melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran, memberikan dukungan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan lain-lain. Pada sesi akhir materi, Retno Wijayanti menekankan pentingnya membangun kesehatan mental bagi siswa. Hal ini menjadi implementasi Merdeka Belajar seri ke 25 yang diluncurkan belum lama ini. Hadirnya Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) menjadi penguat pentingnya kesehatan fisik dan kesehatan mental bagi peserta didik. Keberhasilan kegiatan ini sangat dipengaruhi oleh komitmen dari seluruh pihak yang terlibat dalam mengupayakan keberhasilan keseluruhan proses kegiatan ini sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing. (SAE/PTakolSP)